"Sebagaimana diatur pada Pasal 5 dari World Anti-Doping Code, setiap NADO (National Anti-Doping Organization) wajib melakukan pengetesan pada atlet yang bertanding baik pada kejuaraan yang sedang berlangsung (ICT: in competition testing) maupun di luar penyelenggaraan (OOCT: out of competition testing)," bunyi pernyataan LADI.
"Oleh karenanya, mengingat pada tanggal 2 s/d. 15 Oktober 2021 telah berlangsung PON XX Tahun 2021 di Papua, LADI (Lembaga Anti-Doping Indonesia) telah melakukan kewajibannya untuk melakukan pengetesan terhadap 718 atlet (dari total 7.038 atlet yang mengikuti PON tersebut)," lanjut pernyataan tersebut.
Berikut daftar atlet yang terkena sanksi LADI:
1. Putusan sanksi larangan keikut-sertaan atau skorsing selama 4 tahun (24 Desember 2021 s/d. 23 Desember 2025) atas nama atlet cabang olahraga binaraga Sdr. Kariyono dari Provinsi Jawa Timur.
2. Putusan sanksi larangan keikut-sertaan atau skorsing selama 4 tahun (24 Desember 2021 s/d. 23 Desember 2025) atas nama atlet cabang olahraga binaraga Sdr. Abdul Manan dari Provinsi Bangka Belitung.
3. Putusan sanksi larangan keikut-sertaan atau skorsing selama 4 tahun (24 Desember 2021 s/d. 23 Desember 2025) atas nama atlet cabang olahraga binaraga Sdr. Andri Yanto dari Provinsi Aceh.
4. Putusan sanksi larangan keikut-sertaan atau skorsing selama 4 tahun (24 Desember 2021 s/d. 23 Desember 2025) atas nama atlet cabang olahraga binaraga Sdr. Putu Martika dari Provinsi Bengkulu.
5. Putusan sanksi larangan keikut-sertaan atau skorsing selama 4 tahun (24 Desember 2021 s/d. 23 Desember 2025) atas nama atlet cabang olahraga angkat besi Sdr. Carel Yulius dari Provinsi Jawa Barat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News