Dalam kejuaraan yang juga salah satu ajang perebutan poin ke Olimpiade 2024 itu, Rahmatmemulai persaingan di Grup B dan berhasil melampaui total angkatan para pesaingnya dari Grup A. Peraih perunggu Olimpiade Tokyo itu mempertahankan gelar juara dunia yang diraih pada 2021 setelah mencatatkan angkatan total 352kg (152 snatch dan 200kg clean and jerk), demikian catatan IWF.
Hasil clean and jerk yang diukir Rahmat di Bogota itu juga menjadi rekor baru, memecahkan rekor dunia sebelumnya yang dipegang lifter Tiongkok Shi Zhiyong sejak Kejuaraan Dunia 2019 dengan angkatan 197kg.
Catatan tersebut sekaligus mempertajam rekor sebelumnya, atau ketika Rahmat Rahmat membawa pulang medali emas setelah melakukan total angkatan 343kg (snatch 151kg dan clean and jerk 192kg) dalam Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2021 di Tashkent, Uzbekistan.
Sementara itu, Rizki Juniansyah yang memulai persaingan di Grup A meraih satu medali emas untuk kategori snatch dan dua perak berdasarkan hasil clean & jerk dan total angkatan. Rizky mencatatkan total angkatan 347kg (snatch 155kg dan clean & jerk 192kg) serta nyaris memecahkan rekor dunia junior snatch 158kg yang gagal pada kesempatan ketiga.
Sedangkan Medali perunggu kelas 73kg diraih oleh lifter Kazakhstan Alexey Churkin yang membukukan total angkatan 343kg (153kg snatch dan 190kg clean & jerk).
Pelatih angkat besi Indonesia Dirdja Wihardja menjelaskan bahwa dirinya sengaja melakukan strategi agar kedua lifter Indonesia itu tidak bertarung dalam grup yang sama.
"Agar mereka menikmati karena pertarungan grup terpisah waktunya sehingga keduanya bisa bertarung dengan aman. Akhirnya mereka mampu meraih yang terbaik. Saya berharap mereka ke depannya tetap konsisten dan mampu lolos Olimpiade 2024," kata Dirdja dalam pesan tertulis seperti dilansir Antara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id