Lomba lari yang mengangkat isu kesehatan mental bertajuk Pelarian (Ist)
Lomba lari yang mengangkat isu kesehatan mental bertajuk Pelarian (Ist)

Pelarian, Ajang Lari Sambil Suarakan Isu Kesehatan Mental

Rendy Renuki H • 15 Februari 2022 08:30
Jakarta: Ratusan pegiat komunitas lari dan peduli kesehatan mental di sejumlah kota di Indonesia turut menyemarakkan ajang lari bertajuk Pelarian. Ajang yang digelar Minggu 13 Februari 2022 hingga sepekan ke depan itu digelar dengan displin protokol kesehatan.
 
Ajang ini sebuah kampanye dan pergerakan terbuka yang berupaya membangun kepedulian bersama sambil menggaungkan semangat End the Anxiety, yaitu upaya menjauhkan diri dari kecemasan, stress dan berbagai isu kesehatan mental lainnya lewat sebuah aktivitas bergerak paling mudah yakni berlari.
 
Pelarian mengajak setiap orang untuk berlari tanpa aturan tertentu sambil mengenakan kaos putih tanda turut serta dalam kampanye dan sebagai bentuk apresiasi dan peduli terhadap diri sendiri dan orang lain.

"Senang sekali #pelarian bisa dihelat cukup semarak, mengingat kondisi kasus varian Omicron yang sedang meningkat. Kami berlari dalam kelompok-kelompok kecil dan berprokes ketat. Berlari sekuatnya, sejauhnya, semaunya dan setujuan! Creative Tribe dan para kolaborator ingin #pelarian mampu memicu dampak positif ke banyak orang, seluas-luasnya, mengilhami semangat kita hadapi bersama, dengan positivitas dan cara nyata yang sederhana dan menyenangkan," kata Business Director Creative Tribe, Nadian Almatsier.
 
Lebih jauh Nadian menjelaskan bahwa kebiasaan berlari kini sudah menjadi bagian dari modern culture yang dekat dengan keseharian kaum muda. Dan yang terpenting, ajang #pelarian ini tidak hanya berlangsung dalam momen sehari, kita masih terus gaungkan dan laksanakan hingga 7 hari ke depan. Jadi, kenakan kaus putihmu, berlari dan unggah di sosial media masing-masing dengan menambahkan #pelarian dan men-tag teman-teman dan kami para kolaborator.
 
Sementara itu, CEO dan penggagas HatiPlong sekaligus kolaborator movement, Farah Djalal menuturkan, "#pelarian seru banget, semua orang bersemangat ikutan, meriah dan rasanya beda sama berlari di hari-hari biasa. Semangatnya lebih terasa karena semua orang berlarinya setujuan yaitu membangun kesadaran atau awareness terhadap mental health issue. Beda aja rasa semangatnya. Seru."
 
Farah menambahkan bahwa dirinya berharap movement ini tidak berhenti sampai di sini aja, karena dinilai mampu memberi dampak dalam meningkatkan kesadaran kesehatan mental masyarakat.
 
Pesan khusus untuk mereka yang mengalami anxiety atau memiliki rasa mengganjel di dalam dirinya, jangan berhenti untuk berusaha untuk menjadi lebih sehat. Karena sehat itu bukan cuma sehat fisik tapi sehat jiwanya, juga semua saling berhubungan. Jadi lakukan segala hal yang bisa bikin fisik sekaligus mental sehat. Bila membutuhkan bantuan professional, jangan ragu untuk mencarinya. HatiPlong selalu siap membantu kapan saja.
 
Strategic Planner Creative Tribe, Iman Sadeqh menjelaskan, "Terpantau dari jejak unggahan media sosial, partisipan yang terlibat di #pelarian mencapai lebih dari 500 peserta yang berlari tidak hanya di Jakarta namun juga di berbagai kota lainnya seperti Bandung, Yogyakarta, Kediri, Surabaya, Bali, Palu, Bau-Bau, Toraja dan Mimika. Bahkan sejumlah orang yang ikutan #pelarian di luar negeri ikut mengabarkan keterlibatannya di movement ini seperti dari kota San Diego, Washington DC, Amerika Serikat, Singapura serta kota Auckland di Selandia Baru dan Malaysia."
 
Tingginya antusiasme masyarakat juga dapat dilihat dari begitu besarnya jumlah view video Awareness #pelarian yang mencapai angka 25.000 serta traffic tag dan mention materi-materi unggahan #pelarian yang mencapai ribuan di media sosial Instagram, Twitter dan Tiktok. Figur publik yang mendukung #pelarian tercatat termasuk DJ Winky, Kenes Andari, Tamara Bleszynski, Dian Sastro, Reuben Elishama, Imam Darto, Shelomita, Sonny Dien dan Paul Palele.
 
Dalam kesempatan pasca #pelarian di kota-kota yang berbeda, DJ Winky, Kenes Andari dan Tamara Bleszynski menyampaikan kesannya setelah berlari untuk awareness isu kesehatan mental anak muda.
 
Winky, Kenes dan Tamara senada menuturkan bahwa mereka merasa berlari kali ini begitu beda karena berempati dan termotivasi oleh tujuan yang baik. Walaupun dengan melakukan aktivitas bergerak yang sederhana yaitu berlari, mereka percaya mampu menjauhkan diri dari bahaya isu kesehatan mental yang saat pandemi ini begitu mudah menyerang siapa saja.
 
Mereka juga berharap agar ajang #pelarian ini tidak hanya berhenti di momen ini saja, namun bisa berlanjut terus hingga semua orang bisa terlibat dan mendapatkan dampak baiknya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan