Muhammad Hinayah, salah satu atlet yang menyumbangkan medali emang cabang panjat tebing. Ia meraih emas nomor speed relay bersama Sugianto Rindi dan Yulianto Abu Dzar, pada final, Senin 27 Agustus 2018 di Jakabaring Sport City, Palembang, Sumatra Selatan.
Hinayah menggunakan waktunya hampir setahun untuk berlatih bersama atlet panjat tebing lainnya di kompleks Stadion Mandala Krida Yogyakarta. Dalam kurun waktu itu, ia rela meninggalkan kesempatan berkumpul dengan keluarga, dan teman-temannya di Sumatra Selatan.
"Latihan yang memakan waktu cukup panjang bisa menghasilkan tiga emas untuk Indonesia," kata Hinayah saat tiba di Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Selasa 28 Agustus 2018.
Hinayah adalah anak pertama dari enam bersaudara. Momen bertemu keluarga tentu menjadi barang mahal baginya. Menjadi seorang atlet, Hinayah bersikap profesional. Sejak berada di bangku Sekolah Dasar (SD) ia sudah berlatih panjat tebing. Ia kerap berlatih di Alun-alun Sekayu, Palembang, Sumatra Selatan.
"Jaraknya dua kilo (kilometer) dari sekolah. Kadang naik sepeda sendiri," ujarnya.
Dengan capaian medali emas, ia menjadi salah satu atlet yang bakal mendapat bonus. Jika terealisasi, Hinayah berencana mengajak kedua orangtuanya beribadah Haji. Selain itu, ia juga ingin memperbaiki rumahnya di kampung.
"Di rumah, bapak (bekerja) kuli bangunan, ibu sebagai ibu rumah tangga," ungkapnya.
Video: Sejarah Baru Indonesia di Asian Games
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id