"Saya sangat bersyukur dan berterima kasih karena bisa menyumbangkan medali emas bagi Indonesia. Saya bisa mencapai prestasi ini semua karena kuasa Tuhan,” kata Siska.
"Saya mengucapkan terima kasih atas dukungan pelatih dan NPC Indonesia yang mendukung saya di sini. Semoga kedepannya saya bisa ikut pelatnas untuk tampil di Paralimpiade,” tambah Siska.
Secara keseluruhan, Siska mengumpulkan total 40 poin dan berhak atas medali emas. Medali perak direbut judoka, Feruza Ergasheva dari Uzbekistan (30 poin) dan perunggu milik Yan Men dari China dengan koleksi 20 poin.
Siska memberikan kejutan bagi pelatih Lee Yong Il. Kendati demikian, Lee optimistis melihat Siska yang selama di Hangzhou menunjukan aura semangat untuk bertanding. Di sisi lain, pelatih Blind-Judo Indonesia, Lee Yong Il mengaku terkejut dengan perolehan medali emas tersebut. Ia pun berharap, Siska dapat mengejar poin demi gelaran Paralimpiade.
“Siska di luar dugaan, setiba di Hangzhou hingga pertandingan hatinya selalu gembira dan bertandingnya luar biasa. Hasilnya setiap babak ia selalu menang di bawah 20 detik,” kata Lee.
“Harapan saya kedepannya Siska bisa terus masuk Pelatnas dan tim Blind-Judo juga bisa mengikuti single event secara rutin untuk mengejar poin ke Paralimpiade,” tutup Sensei Lee.
Keberhasilan Siska merebut medali emas merupakan sejarah baru bagi blind-judo Indonesia. Hasil ini juga melampaui target yang ditetapkan yakni hanya dua medali perunggu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id