Untuk pertama kalinya dalam sejarah, mereka melonggarkan aturan yang mewajibkan semua peserta harus mengenakan pakaian putih saat bertanding.
Francisco Cabral, petenis ganda asal Portugal, tengah dalam perjalanan menuju All England Club saat mendengar kabar duka tersebut. Ia kemudian tampil bersama mitranya, Lucas Miedler, dan berhasil mengalahkan pasangan Jamie Murray (Skotlandia) dan Rajeev Ram (AS), sebelum memberikan pernyataan emosional seusai laga.
"Saya telah membaca kabar yang sangat menyedihkan itu," ujar Cabral dikutip Nine.
"Dia sosok besar, tidak hanya di Portugal tetapi juga dunia. Ia manusia yang luar biasa dengan keluarga yang baik dan tiga anak. Doa saya untuk seluruh keluarganya. Ini pasti masa yang sangat berat bagi mereka," sambungnya.
Baca juga: Lirik 'Live Forever' Oasis Dipersembahkan untuk Diogo Jota di Konser Reuni |
Cabral berencana mengenakan ban lengan hitam pada pertandingan putaran kedua melawan pasangan Ceko Petr Nouza dan Patrik Rikl. "Saya belum sempat mendapatkan ban hitam hari ini, tetapi saya ingin mengenakannya di pertandingan selanjutnya," ujarnya.
Wimbledon, yang sejak 1877 selalu mewajibkan atlet berpakaian serbaputih, memutuskan untuk mengizinkan pemakaian ban lengan atau pita hitam sebagai bentuk penghormatan. Langkah ini dianggap sebagai respons kemanusiaan atas duka yang dirasakan dunia olahraga.
Seperti diberitakan sebelumnya, Diogo Jota bersama adiknya meninggal dunia ketika mobil Lamborghini yang mereka tumpangi kehilangan kendali dan terbakar setelah diduga mengalami pecah ban saat mencoba menyalip kendaraan lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News