Sebelumnya, Johan Ghazali dikabarkan telah mengatakan bahwa dirinya mampu melawan fighter Indonesia sebanyak 10 orang. Lalu dalam live streaming di TikTok bersama Promotor Byond Combat Yosua Marcellos, Adrian mengungkapkan rasa emosinya.
"Indonesia Tanah Air beta. Saya di antara 10 orang Indonesia itu yang mereka bilang lemah-lemah, saya ada berdiri disitu," kata Adrian yang berasal dari Sorong, Papua.
Setelah itu, Adrian menanggapi pertanyaan di kolom chat live streaming yang menanyakan apakah Adrian berani menantang Johan Ghazali. Terkait itu, Adrian menjawab dengan tegas siap bertarung dengan Johan.
“Kalau ini mah Gass aja, Rules Spesial Muay Thai versus MMA, Muay Thai-MMA-Muay Thai-MMA, biar saya kasih tidur dia (Johan Ghazali),” ujar Adrian.
Usai menanggapi sindirian Johan Ghazali, Adrian lalu menjadi sorotan di dunia combat sport. Terlebih, Adrian merupakan fighter di ajang ONE Championship yang juga menaungi Johan Ghazali. Hanya saja, keduanya berada dalam kategori berbeda.
Tapi, siapakah sebenarnya Adrian Mattheis? Berikut cuplikan profilnya:
Latar Belakang
Melansir dari onefc, Adrian Mattheis lahir dari keluarga petani di Maluku dan memutuskan pindah ke Sorong, Papua karena konflik. Adrian mengawali ilmu bela diri dengan mempelajari karate, tapi memutuskan untuk berhenti karena permintaan sang ibu.
Adrian lalu berpetualang untuk mencari kehidupan yang lebih baik bagi keluarganya. Dirinya merantau ke Jakarta dan bertemu dengan salah satu legenda MMA Indonesia sekaligus Master Kick Boxing Indonesia, Zuli Silawanto. Keduanya bertemu di sebuah perguruan tinggi di Jakarta.
Melihat Adrian yang memiliki potensi dalam seni bela diri, Zuli Silawanto segera melatih seorang Adrian dan mengajaknya untuk bertanding di tingkat profesional.
Adrian diketahui menekuni seni bela diri Yusikaindo, dan jenis bela diri lainnya seperti Kickboxing, Muay Thai, dan Grappling. Setelah itu, dia menjalani debut bersama ONE Championship pada Agustus 2016.
Sebelum bermain di ONE Championship, Adrian menjalani seleksi dengan melawan beberapa jawara Indonesia seperti Aziz Calim, hingga Rustam Hutajulu.
Adrian berniat untuk mewakili sang pelatih, sasana dan negaranya untuk berlaga di ONE Championship. Pada saat dirinya sudah dikontrak resmi dengan One Championship, dirinya terus bekerja keras dan bersaing dalam promotor bergengsi tersebut.
Rekor Bertarung
Fighter yang berasal dari camp “Tigershark Fighting Academy” itu memiliki catatan cukup baik dengan mengantongi hasil 9 kali menang dan 6 kali kalah selama di One Championship.
Pertandingan menakjubkan dari seorang Adrian Mattheis tercipta ketika menghadapi Alex Silva dari Brasil pada pergelaran ONE Championship Lights Out kelas Strawweight. Saat itu, Adrian mengukir sejarah sebagai orang Indonesia pertama Indonesia yang mengalahkan mantan juara One Championship pada kelasnya.
Tapi, Alex Silva menilai kemenangan Adrian tidak sah dan menuntut pertandingan ulang lewat pergelaran One Championship 158: Tawanchai Vs Larsen yang membuatnya sukses membalaskan dendam.
Setelah itu, Adrian kembali mengalami kekalahan ketika melakoni laga terakhirnya kontra fighter Filipina, Lito Adiwang, di ajang ONE Friday Fights 34: Rodtang vs Superlek.
Kepribadian Adrian Mattheis
Saat ini, Adrian dikenal publik atau pencinta combat sport dengan julukan “Papua Bad Boy”. Namun sebagai fighter, dirinya memiliki hati yang tulus dan penuh rasa respek terhadap lawan. Dia bahkan jarang membuat tindakan kontroversi, baik di dalam maupun di luar ring. (Victor Rodam)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id