"Antusiasme masyarakat ini pasti bisa ditularkan ke IBL karena kan ini keterkaitan ya. Kita ada event seperti ini yang belum tentu 20 tahun lagi dapat," kata Junas kepada Medcom.id pada Sabtu (2/9) sore.
Menurut Junas, FIBA World Cup 2023 bisa menjadi contoh dalam menyelenggarakan IBL. Ditambah lagi, operator liga basket dalam negeri terlibat dalam penyelenggaraan FIBA World Cup 2023 dan bisa melihat langsung penyelenggaraan turnamen level internasional di level tertinggi dan belajar dari sana.
"Menurut saya IBL sebagai industri terus berkembang. Kita lihat jumlah timnya setiap tahun bertambah, jumlah pertandingannya bertambah, periodenya semakin panjang, artinya kalau kita lihat dari pelakunya sendiri pengelolaan keuangan di antara klub semakin besar," jelas Junas.
Junas percaya IBL masih bisa mencapai level baru, apalagi kompetisi basket tertinggi di Tanah Air itu baru berusia 20 tahun. Menurutnya, IBL bisa berkembang setiap tahun setelah bertahan dari pandemi covid-19.
"Apakah kita sudah di titik yang kita mau? Tentu belum, ini masih panjang perjalanannya. Kita lihat IBL kan tahun ini baru mencapai 20 tahun dan membangun itu kan perlu perjalanan panjang," tutur Junas.
"Yang perlu kita lihat apakah setiap tahun ada progres, kalau jalan di tempat berarti ada yang salah, tapi kalau kita lihat tiga tahun belakangan ini semakin berkembang apalagi setelah covid kita bisa buktikan bahwa kita selalu berjalan," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News