Tim asuhan Fajar Kusumasari ini menguasai permainan dan selalu memimpin pada setiap kuarter, masing-masing 20-13, 31-28, 40-42, dan 55-51.
"Sebetulnya tidak ada target untuk menang, anak-anak hanya melakukan selama ini yang dilatih dengan konsisten. Mau menang atau kalah saya sudah bangga," kata Fajar usai pertandingan di Jakarta, Selasa 24 September 2019 dikutip Antara.
Menurut Fajar, situasi ini justru membuat pemainnya bermain tanpa tekanan dan bisa lebih bersemangat sehingga membuahkan kemenangan bagi tim.
Pada pertandingan ini, keunggulan Banten juga terlihat dari teknis permainan dengan catatan 7 rebound dan biggest point lead mencapai 11 (26-15), sementara Jakarta hanya 43 rebound dengan 4 point lead (38-42).
Selain itu, kemenangan Banten atas tuan rumah juga sekaligus untuk membalas dari kekalahan saat keduanya bertemu pada kualifikasi grup.
Banten mendapat pelajaran dari kekalahan ini dan menyadari memiliki kekurangan di lini pertahanan sehingga penyerang Jakarta bisa dengan mudah menerobos pertahanan Banten.
"Kemarin kalah di grup itu justru jadi evaluasi, PR hari ini untuk cari perbaikan dari kesalahan kemarin. Kalau menurut saya yang kurang defend, terakhir ketemu mereka penjagaan kami sangat lembek jadi udah kelewatan," pungkas Fajar.
Pada pertandingan final ini, Banten sempat tertinggal dari Jakarta pada paruh awal kuarter keempat dalam posisi 46-49, yang ditengarai akibat mulai mengendurnya lini pertahanan.
"Di kuarter keempat anginnya kena, penjagaan juga jadi lembek mungkin karena anak-anak sudah mulai capek," katanya menambahkan. (Antara)
Video: Peraih Penghargaan Terbaik FIFA 2019
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
