Total angkatan 342kg yang dibuat atlet 21 tahun itu membawanya meraih posisi juara ketiga. Prestasi yang diukirnya itu pun membuar Rahmat sukses menebus mimpi sang ayah.
Di mana ayahnya, Erwin Abdullah, juga merupakan mantan atlet angkat besi andalan Indonesia. Sayang, Erwin gagal mewujudkan mimpinya tampil di Olimpiade 2004 Athena.
"Saya masih ingat terus kata-kata bapak. 'Mat, kamu mau rasain yang pernah bapak rasain di Olimpiade. Soalnya, bapak belum sempat bertanding.' Itu selalu diulang terus sama bapak akhir-akhir ini," kata Rahmat lewat rilis resmi NOC Indonesia.
"Saat itu, aku bilang gini. Aku mau rasain yang nggak pernah bapak alami yakni bertanding di Olimpiade. Kini, saya tak cuma melakukannya di Olimpiade 2020 Tokyo, tetapi juga pulang membawa medali,” kata Rahmat.
Saat itu, Erwin yang kini menjadi pelatih Rahmat sudah mendapatkan tiket Olimpiade Athena. Sayang dia tidak bisa bertanding karena cedera tulang punggung.
"Ayah tidak bisa bertanding di Olimpiade 2004 Athena karena waktu itu badannya sedikit tidak enak dan diperiksa dokter lalu dilarang bertanding," jelasnya.
Medali yang diraih Rahmat membuat Indonesia kini telah mengumpulkan total tiga medali Olimpiade Tokyo. Ketiga medali itu pun seluruhnya berasal dari cabang olahraga angkat besi.
Sebelumnya, lifter Windi Cantika Aisah meraih medali perunggu kelas 49kg putri. Disusul lifter andalan Indonesia Eko Yuli Irawan yang meraih perak kelas 61kg putra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
