Direktur Merchandise Panitia Pelaksana Asian Games 2018 Mochtar Sarman menambahkan, pihaknya memprioritaskan perusahaan dan UMKM nasional untuk menjadi pemegang Iisensi merchandise resmi dengan 350 desain produk.
"Bisa didapatkan dari harga Rp15 ribu sampai Rp3 juta bisa untuk seluruh lapisan masyarakat," ujar Mochtar dalam sebuah jumpa pers di Gedung Utama GBK, Jakarta, Rabu 30 Mei 2018.
Mochtar mengungkapkan, kategori produk tersebut di antaranya kerajinan tangan anyaman, fesyen, makanan dan minuman. Masyarakat bisa memperolehnya secara online di website resmi Asian Games 2018 maupun booth resmi yang tersebar di 20 mall di Jakarta.
"Bisa didapatkan di mana saja, hampir di 20 mall di Jakarta, Alfamart dan bisa pesan online di e-commerce," tambahnya.
Adapun kerja sama bisnis antara pemegang lisensi dengan panitia Inasgoc menggunakan sistem bagi hasil. Bagian untuk panitia dari hasil penjualan merchandise akan diserahkan ke negara.
"Hasil dari penjualannya akan langsung diserahkan ke negara dan digunakan untuk kepentingan rakayat,” kata Mochtar.

Foto: medcom.id/Desi Angriani
Salah satu pemegang Iisensi merchandise resmi CO Founder&Chief Marketing Officer Duanyam Melia Winata mengatakan rata-rata souvenir anyaman yang dijual berkisar antara Rp30 ribu sampai Rp350 ribu. Kerajinan tangan anyaman daun lontar ini dikerjakan oleh sedikitnya 450 ibu rumah tangga di Flores, Nusa Tenggara Timur.
"Harga souvenir mulai dari Rp30 ribu sampai Rp350 ribu, bahan baku anyaman daun lontar, ada juga kombinasi dengan kulit," kata Melia.
Rencana Duanyam akan memproduksi 3.000 item khusus untuk merchandise Asian Games 2018. Melia bilang, kenaikan produksi meningkat signifikan lima kali lipat semenjak resmi menjadi lisensi Asian Games.
"Sejak Asian Games 2018, sebulan produksi meningkat cukup signifikan," imbuhnya.
Tak ingin ketinggalan update berita bola dan olahraga? Follow instagram kami @medcom_olahraga
Video: Indonesia Dapat Jatah 2 Seri MXGP 2018
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News