"Ayolah saudaraku, saya pikir pertarungannya hanya butuh dua ronde. Sebab satu hal yang mesti Anda ketahui, saya hanya naik ring untuk membunuh," kata De La Hoya dalam podcast Combat State of CBS Sports.
Seperti diketahui, McGregor yang merupakan jawara ilmu bela diri campuran (MMA) sempat bersikap angkuh untuk menantang Floyd Mayweather yang sudah pensiun pada 2016. Alhasil, pertarungan keduanya pun tercipta setahun kemudian.
Pertemuan McGregor dengan pemilik sabuk WBC itu terbukti sukses menarik perhatian pencinta tinju dunia. Tapi seperti prediksi kebanyakan pengamat, McGregor sulit memberikan perlawanan hingga akhirnya kalah TKO pada ronde kesepuluh.
Golden Boy--julukan De La Hoya menyaksikan dengan baik pertarungan berat sebelah tersebut. Kendati demikian, pernyataannya yang menyebut bisa mengalahkan Mcgregor bukan berarti bersikap sombong.
Itu dia lontarkan ketika ditanya tentang pertarungan ulang Mayweather kontra Manny Pacquiao yang tengah ramai dibicarakan belakangan ini. Menurutnya, itu bakal hebat jika terjadi dan tentu sangat berbeda dengan laga Mayweather vs McGregor.
"Tapi lihatlah Conor McGregor. Saya suka performanya di Octagon. Saya respek dan menyaksikannya sepanjang waktu," ujar De La Hoya yang pernah dikalahkan Pacquiao pada 2008 silam.
"Tapi, lain cerita jika di ring tinju. Itu merupakan hal yang sangat berbeda," tambahnya yang kini berusia 47 tahun.
De La Hoya mengumumkan pensiun sebagai petinju profesional pada 14 April 2009 dengan catatan menang 39 kali dan kalah enam kali dari 45 pertarungan. Beberapa prestasinya adalah memiliki sabuk WBC kelas welter dan kelas menengah. (givemesport.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
