Heat keenam dimenangi pelari Amerika Serikat, Chistian Coleman dengan waktu 9,98 detik. Urutan kedua dihuni pelari Italia Marcell Jacobs (10,07 detik), dan urutan ketiga ditempati sprinter Jepang Sani Brown (10,09 detik).
Sekretaris umum PB PASI Tigor Tanjung memberikan tanggapan atas kegagalan Lalu tersebut. Ia menilai, belum saatnya Zohri membuat kejuatan di kerjuaraan tersebut.
"Saya rasa Zohri memang belum saatnya membuat kejutan di sini, terlalu banyak pelari yang jauh lebih hebat dari dia baik dari segi prestasi maupun pengalaman," kata Tigor dilansir laman resmi PB PASI.
Menurut Tigor, setiap kejuaraan internasional yang diikuti Zohri akan menjadi bekal serta mematangkan teknik dan mental bagi sprinter berusia 19 tahun itu. Zohri diproyeksi akan mencapai prestasi puncaknya pada saat usianya matang di 24 tahun, atau diperkirakan pada olimpiade 2024 mendatang.
Setelah tampil di Kejuaraan Dunia di Doha ini, PB PASI menurut Tigor Tanjung, akan menyusun program bagi Zohri untuk mematangkan persiapan menjelang Olimpiade 2020 di Tokyo dengan target bisa berlari di bawah 10 detik.
Nomor 100 meter akhirnya dimenangkan oleh sprinter Amerika Serikat Christian Coleman. Ia berhasil mencatatkan waktu 9,76 detik, meninggalkan rekan senegaranya, Justin Gatlin, yang finis di posisi kedua dengan catatan waktu 9,89 detik dan sprinter Kanada Andre De Grasse di posisi ketiga dengan waktu 9,90 detik.
Pada Kejuaraan Dunia Atletik 2019, Indonesia masih menyisakan satu wakil lagi yakni Maria Natalia Londa yang akan bertarung di nomor lompat jauh putri.
Video: Hazard Belum Menunjukkan Performa Terbaiknya di Madrid
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id