Sang petinju meninggal dunia, di Houston, Texas, Amerika Serikat. Kabar duka disampaikan anggota keluarga melalui akun instagram @biggeorgeforman. Dalam akun postingannya tertulis ungkapan rasa kesedihan.
“Hati kami hancur. Dengan kesedihan mendalam, kami mengumumkan kepergian tercinta kami, George Edward Foreman Sr., yang berpulang dengan damai 21 Maret 2025, dikelilingi oleh orang-orang terkasih.” tulis dalam unggahan di akun Instagram George Foreman.
Sebelum memulai kariernya sebagai petinju, George Foreman merupakan pemuda yang kerap terlibat dalam permasalahan. Dirinya tidak mengenyam pendidikan dan harus putus sekolah. Nasibnya berubah ketika George Foreman bergabung dalam program President Lyndon Johnson’s Jobs Corps.
Program tersebut membuat George Foreman menemukan siapa jati dirinya. Bakat tinju nya mulai tercium. Petinju yang kerap disapa Big George itu kemudian mulai dikenal di kalangan penggemar tinju dunia.
Debut pertama dirinya ketika mengikuti Olimpiade Mexico City 1968. Saat itu, nama George Foreman belum dikenal banyak publik. Cara bertarung yang terkesan mendominasi, membuat Foreman meraih medali emas di kelas berat secara mengesankan. Pada kejuaraan tersebut, nama George Foreman mulai diperhitungkan.
Petinju kelahiran 10 Januari 1949, itu mengalihkan kariernya menuju profesional. George Foreman memiliki track record yang mengesankan ketika dirinya berhasil menumbangkan seorang Joe Frazier di usianya yang menginjak 24 tahun. Kemenangan atas Joe Frazier membuat dirinya menjadi juara kelas berat tak terbantahkan.
Baca juga: 3 Teknik Bertarung MMA yang Wajib Diketahui
Pertandingan terbaik seorang George Foreman, yang bertajuk “ The Rumble in the Jungle” mempertemukan kedua petarung legendaris yang merupakan juara Olimpiade, Muhammad Ali. Pertandingan keduanya membuat nama Foreman menjadi tenar, walaupun harus kalah.
Kekalahannya atas Muhammad Ali membuat rekor sang petarung kelas berat harus kotor. Bahkan pada pertemuan kedua kalinya dengan Muhammad Ali, George Foreman harus kembali menelan kekalahan.
Kekalahan yang kedua, membuat dirinya terus memikirkan tentang prioritas hidupnya untuk meninggalkan panggung Tinju selama satu dekade. Nyatanya Foreman membuat comeback di dunia Tinju yang cukup menggemparkan dunia.
Big Foreman kembali keatas ring, ketika dirinya berusia 38 tahun. Tidak butuh waktu lama, bagi seorang George Foreman untuk menunjukkan jika dirinya masih pantas di dunia Tinju. Dirinya mulai perlahan meraih gelar kelas berat, yang membuat dirinya bertemu dengan Evander Holyfield pada 19 April 1991.
Kemampuan dirinya dalam teknik bertahan cukup mengesankan meski menginjak usia 42 tahun. Pencapaian dirinya belum sebanding dengan pertandingannya ketika menghadapi Michael Moorer.
George Foreman berhasil meraih kembali sabuk juara dunia kelas berat yang tak terbantahkan sebanyak dua kali dalam kariernya. Foreman menobatkan dirinya sebagai salah satu petinju terbaik sepanjang masa. dirinya terus bertarung sebelum akhirnya memutuskan pensiun di usia 48 tahun, pada 1997.
Pensiunnya seorang Foreman mengakhiri kariernya dengan catatan 76 kemenangan dengan meraih 68 KO dan hanya kalah 5 kali sepanjang karier profesional dirinya.
Usai memutuskan pensiun, George Foreman mulai menjalankan hobi barunya sebagai pengusaha. George Foreman membuat pakaian kasual pria dengan ukuran yang sangat besar dan bermerek Big and Tall.
Selain itu, George Foreman juga memiliki usaha yang cukup terbilang lama. Usaha pemanggangan miliki dirinya diberi nama “George Foreman Grill”. Perusahan tersebut, merupakan perusahaan penjualan daging.
George Foreman memiliki 12 anak dan mendedikasikan dirinya di Gereja. Gore foreman mendirikan pusat pembinaan remaja, dengan nama George Foreman Youth and Community, di Texas. Melalui komunitas tersebut, George Foreman aktif berkhotbah dan menjadwalkannya tiga kali sepekan, mulai dari Sabtu sore, Ahad Pagi dan Ahad sore.
Melansir dari The Sun selama masih hidup, dirinya mengungkapkan isi alkitab yang belum banyak diketahui banyak orang.
“Saya berusaha mengungkapkan isi Alkitab yang mereka tidak ketahui. Saya mengerti orang-orang membutuhkan sesuatu untuk membantu mereka melewati minggu.” Kata George Foreman.
Dirinya mengungkapkan jika tidak pernah kehabisan akal dalam berkhotbah dan mengobrol dari berbagai topik, yang dimulai dari kemacetan, obat-obatan, Planet Pluto, sampai kepada kemurahan dan murka Tuhan.
George Foreman sebagai seorang Kristen, mengungkapkan jika dirinya merasa terlahir kembali ketika mengalami kekalahan di ring tinju dari Jimmy Young saat 1977. Pada pertandingan itu, George Foreman mengungkapkan jika dirinya nyaris meninggal.
Ketika dirinya nyaris meninggal, George Foreman merasa jika dirinya ditarik kembali sehingga terbangun di meja ruang ganti yang pada saat itu tengah dikelilingi kawan dan staf.
“Di ruang ganti saya mondar-mandir untuk menenangkan diri. Lalu, dalam hitungan detik, saya berjuang untuk hidup. Sejak saat itu saya tahu Jesus hidup dalam diri saya.”
Kini, George Foreman meninggalkan jejak harum sebagai legenda tinju dunia yang cukup terkenal, hingga dirinya diabadikan dalam film Netflix biografi dengan judul Big George Foreman: The Miraculous Story of the Once and Future Heavyweight Champion of the World yang rilis pada 28 April 2023. (Victor Rodam)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News