Kepada Medcom.id, Tono mengatakan, boling merupakan olahraga yang cukup mahal sehingga di Papua terkendala keterbatasan venue untuk dapat dipertandingkan di PON 2020.
"Selain itu atlet boling Papua relatif tidak ada. Sehingga mereka (KONI Papua) berpikir mencari cabang olahraga yang menguntungkan untuk daerahnya," kata Tono.
Namun, keputusan tersebut dikatakan Tono belum final. Lebih lanjut Tono menjelaskan, pada 12 Maret mendatang, KONI Pusat akan menyelenggarakan rapat dengan KONI Papua.
Selain diajukannya cabor boling tidak dipertandingkan di PON 2020, justru nasib baik menghampiri tujuh cabang olahraga lainnya. Ketujuh cabor yang pada PON 2016 lalu hanya eksibisi direkomendasikan untuk dipertandingkan.
Tuan rumah Papua merasa tujuh cabor tambahan tersebut berpeluang menyumbangkan medali untuk mereka. Tujuh cabor itu adalah muaythai, rugby, gateball, woodball, petanque, tarung derajat dan dansa.
Tak ingin ketinggalan update berita bola dan olahraga? Follow instagram kami @medcom_olahraga
Video: Eko Yuli Tunggu Kepastian Kelas 62 Kg
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News