"KOI menyatakan keputusan itu (mundur sebagai tuan rumah) setelah anggaran tidak dikeluarkan oleh pemerintah negara dan tidak ada waktu lagi untuk menyelenggarakan Olimpiade," tulis pernyataan ANOC, dikutip Kamis, 6 Juli 2023.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengaku belum mendapatkan informasi terkait pembatalan tersebut. Ia menyebut Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo yang seharusnya menjelaskan secara teknis.
Baca juga: Bali Mendadak Mundur sebagai Tuan Rumah ANOC World Beach Games 2023
Dari berbagai pernyataan pihak terkait, justru terkesan saling melempar kesalahan. Berikut rangkumannya:
1. Versi ANOC dan KOI
Association of National Olympic Committees (ANOC) dan KOI sepakat bahwa pembatalan gelaran WBG 2023 di Bali karena persoalan keuangan. Pemerintah tidak mencairkan anggaran pada waktu yang diharapkan panitia.
"Anggaran tidak dikeluarkan oleh pemerintah negara dan tidak ada waktu lagi untuk menyelenggarakan Olimpiade," tulis pernyataan ANOC.
2. Versi Pemprov Bali
Gubernur Bali I Wayan Koster senada dengan ANOC dan KOI. Ia menyebut pembatalan WBG 2023 di Bali karena persoalan keuangan. Pemerintah pusat dituding tidak memberikan dukungan keuangan.
"Langsung kontak Ketua Panitia Pusat NOC World Beach Games 2023 Raja Sapta Oktohari. Beliau menyampaikan dibatalkannya pelaksanaan World Beach Games 2023, karena sampai saat ini panitia pusat belum mendapat alokasi anggaran dari pemerintah pusat," kata Koster kepada wartawan, Rabu, 5 Juli 2023.
3. Versi Pemerintah Pusat
Pemerintah pusat dalam hal ini Menpora Dito Ariotedjo membantah sebagai biang keladi batalnya WBG 2023 di Bali. Dito mengeklaim pemerintah pusat mendukung pelaksanaan WBG 2023.
"Tidak benar (karena masalah anggaran yang tidak dicairkan pemerintah)," kata Dito kepada wartawan, Rabu, 5 Juli 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News