Floyd yang merupakan warga Afrika-Amerika meninggal dunia setelah diinjak anggota polisi Minneapolis bernama Derek Chauvin pada Senin pekan lalu. Kematian Floyd memicu unjuk rasa warga di beberapa kota Amerika Serikat yang kemudian berujung pada kerusuhan.
"Saya sedih sekali, luar biasa sakit dan marah sekali. Saya bisa melihat dan merasakan kepedihan, kemarahan serta rasa frustrasi semua orang," kata Jordan yang masuk Hall of Fame basket dan pemilik klub NBA Charlotte Hornets, Senin (1//6/2020).
"Saya bersama dengan mereka yang mengecam rasialisme dan kekerasan yang sudah tertanam kepada warga kulit berwarna di negeri kita. Cukup sudah," sambungnya seperti dikutip Reuters.
Pernyataan Jordan muncul setelah beberapa kota di AS dilanda kerusuhan. Aksi penjarahan toko dan pembakaran mobil tak terhindarkan saat polisi mencegah konfrontasi para demonstran.
Jordan, juara enam kali NBA yang menjadi jantung dari dinasti Chicago Bulls pada 1990-an, juga meminta orang-orang untuk menunjukkan kasih sayang dan simpati saat berunjuk rasa. Dia tidak setuju dengan kerusuhan yang terjadi.
"Kita perlu kedamaian untuk melawan ketidakadilan dan menuntut pertanggungjawaban. Kita perlu bersatu menekan para pemimpin untuk mengubah hukum atau suara kita sendiri yang akan mengubahnya," kata Jordan.
"Setiap orang dari kita perlu menjadi bagian dari solusi dan kita harus bekerja sama dalam memastikan keadilan untuk semua orang," tambahnya menutup. (ANT)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News