Keempat atlet tersebut yakni Aditya, Alfauzan, Jasmine Azzahra, dan Amellya Nur Sifa. Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) Parama Nugroho mengatakan program ini baru pertama kalinya dalam sejarah.
Belanda merupakan negara yang kerap melahirkan atlet balap sepeda kelas dunia. Selain itu, kondisi pandemi covid-19 di benua Eropa yang lebih rendah dibandingkan Indonesia menjadi alasan lain.
"Di Eropa sudah banyak sekali kejuaraan, sementara di Asia, SEA Games saja dibatalkan. Jadi betapa tidak adilnya jika kami tidak mengirimkan atlet kami ke Eropa," kata Parama saat jumpa pers virtual, Sabtu 14 Agustus 2021.
Dia menyebut atlet BMX Indonesia harus merebut poin Olimpiade sejak awal. Apalagi, langkah ini bakal mempercepat proses kualifikasi Olimpiade karena atlet-atlet akan langsung bersinggungan dengan kompetisi.
"Jadi mereka siap bertanding ketika lolos Olimpiade Paris 2024," lanjutnya.
Selain program training camp jangka panjang tersebut, keempat atlet itu pun diagendakan mengikuti ajang BMX Championship U-18 di Belanda. Ajang itu akan berlangsung pada 17-22 Agustus 2021.
Keempat atlet rencananya akan bertolak ke Belanda, Senin 16 Agustus 2021. Mereka akan didampingi dua pelatih, yakni Toni Syarifudin dan Ari Kristanto.
"Target mereka di BMX World Championship U-18 untuk memperbaiki peringkat dunia secara individu dan negara. Karena efektif hampir 1,5 tahun tidak mengikuti kompetisi, hal itu jelas berdampak pada peringkat para atlet," kata Parama.
"Selain itu juga untuk menambah jam terbang perlombaan para atlet junior yang untuk pertama kali menjajal Sirkuit BMX Supercross di Papendal," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News