Duel ini menjadi kisah perjuangan epik dari seorang atlet legendaris yang hampir kehilangan nyawanya beberapa bulan sebelumnya.
1. Bangkit dari Ambang Kematian
Melalui unggahan di akun X-nya, Tyson mengungkapkan betapa berat perjalanan menuju pertarungan ini. Pada Juni lalu, pria berusia 58 tahun tersebut mengalami masalah kesehatan serius yang membuatnya menjalani delapan kali transfusi darah."Saya hampir meninggal pada Juni. Kehilangan separuh darah dan 25 pon berat badan di rumah sakit. Saya harus berjuang untuk menjadi sehat agar bisa bertarung dan menang," tulis Tyson yang dikutip Minggu 17 November 2024.
Kondisi itu juga menyebabkan duel yang seharusnya digelar pada Juli ditunda hingga November. Namun, semangat Tyson untuk naik ring tetap tak tergoyahkan.
Baca juga: Tinju: Mike Tyson Menyerah di Tangan Jake Paul
2. Momen yang Mengharukan
Meskipun kalah dari Jake Paul, Tyson merasa mendapatkan kemenangan lain yang lebih bermakna. Ia bangga bisa menyelesaikan pertarungan delapan ronde di hadapan stadion yang penuh sesak, termasuk keluarganya yang menyaksikan langsung."Mendapati anak-anak saya melihat saya berhadapan dan menyelesaikan pertarungan dengan petarung berbakat yang separuh usia saya adalah pengalaman yang tak tergantikan," lanjut Tyson.
Jake Paul, yang berusia 31 tahun lebih muda dari Tyson, juga memberikan penghormatan kepada idolanya. "Saya sayang kamu Mike. Ini adalah sebuah kehormatan. Kamu adalah inspirasi bagi kami semua," tulis Paul membalas unggahan Tyson.
3. Reaksi Publik dan Legacy Tyson
Unggahan Tyson dibanjiri komentar dari penggemar dan rekan-rekan atlet yang memujinya sebagai legenda hidup olahraga tinju. Banyak yang terinspirasi oleh semangat juangnya yang tidak pernah padam, bahkan di usia yang sudah tidak muda lagi.Bagi Tyson, pertarungan melawan Jake Paul bukan sekadar kompetisi. Itu adalah bukti nyata bahwa perjuangan hidup tak pernah berhenti, dan keberanian untuk melangkah maju adalah kemenangan yang sebenarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News