Ehara/Shimabakuro berstatus sebagai unggulan ketiga di final turnamen internasional berlabel ITF World Tennis Tour ini. Tapi, mereka kalah dengan skor straight set, 7-6(3) dan 6-4 dalam tempo 1 jam 17 menit.
“Bersyukur akhirnya bisa juara sesuai target meskipun permainan kami kurang stabil, naik turun di final tadi,” tutur Justin di lapangan tenis The Sultan Hotel & Residence Jakarta.
“Gelar juara ini terasa lebih istimewa karena bertepatan dengan perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Meski kecil dan tak berarti, tapi inilah kado persembahan dari lapangan tenis,” tambahnya yang telah mengoleksi tujuh gelar juara ganda turnamen ITF.
Klik: Pelatih Tunggal Putra Bicara Target dan Persiapan di Kejuaraan Dunia
Sementara itu, Ruan Roelofse berpeluang mengawinkan gelar ganda dan tunggal sekaligus. Petenis asal Afrika Selatan itu sukses melangkah ke babak pamungkas nomor tunggal kejuaraan berhadiah total 15.000 dollar AS atau sekitar Rp 210 juta per pekan ini setelah mendepak Aryan Goveas (India) di semifinal. Saat itu, Ruan menang 6-7(3) 6-4 6-3.
“Saya sangat letih melakoni semifinal nomor tunggal dan final ganda hari ini. Namun, saya sangat siap melakoni final nomor tunggal. Tentu akan sangat indah bila bisa membawa pulang dua gelar sekaligus,” ucap Ruan.
Di final tunggal, Ruan akan kembali berhadapan dengan petenis Jepang yang dikalahkannya pada laga puncak sektor ganda, Sho Shimabukuro, hari Ahad.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News