Tim tenis meja Indonesia menurunkan 11 atlet untuk cabor tenis meja AYPG 2025. Mereka bakal tampil di tiga kelas, termasuk single, double (putra/putri), dan mix double. Berbagai persiapan sudah dilakukan untuk menyambut AYPG 2025, termasuk dua bulan latihan rutin di gedung baru Paralympic Training Center yang berada di Delingan, Karanganyar, Jawa Tengah.
"Kita berlatih dari jam 8 pagi sampai jam 2 siang. Terus, dilanjut lagi nanti dari jam 3 sore sampai jam 8 malam. Program latihannya lebih ke permainan reli dan beradaptasi terhadap bola (putaran) kosong atau isi," ujar salah satu atlet para tenis meja Indonesia, Erlin Eka Fredela, ketika disambangi pewarta di sela-sela latihan, Jumat (5/12/2025).
Selain latihan rutin, Muhammad Rifai Kurnia selaku pelatih tim tenis meja Indonesia juga menyampaikan bahwa dirinya dan para atlet sudah meninjau kekuatan negara lain yang bakal menjadi lawan di AYPG 2025. Menurutnya, Tiongkok tetap menjadi salah satu lawan terberat.
"Kalau bicara level Asia, Tiongkok yang paling kuat, setelah itu ada Korea dan Jepang juga. Kemudian, Uzbekistan itu juga lumayan kuat. Tapi, permainan mereka (rival) sebenarnya sama sih kalah di para ini. Enggak ada istilahnya yang lebih kuat dalam kelasnya. Biasanya yang menang yang lebih siap saja," terang Muhammad Rifai Kurnia yang akrab disapa Nanang.
Meski demikian, lanjut Nanang, tim tenis meja Indonesia tidak memiliki target khusus di AYPG 2025. Dia hanya berharap semua atlet didikannya bisa tampil maksimal dan menyabet medali karena sama-sama baru tampil perdana di ajang AYPG.
"Kita ini pelatihnya baru semua, atletnya baru semua, dan baru terjun pertama kali juga. Jadi belum tahu peta kemampuan juga. Tapi kami akan berusaha maksimal, dan kalau bisa semua dapat medali," tutur Nanang.
Dukungan Chery
Sebagai mitra mobilitas resmi kontingen Indonesia untuk AYPG 2025, Chery turut memfasilitasi perjalanan atlet-atlet tim tenis menuju gedung baru Paralympic Training Center yang berada di Delingan, Karanganyar, Jawa Tengah. Akses menuju lokasi tersebut bisa dibilang tidak mudah karena berada di bawah kaki Gunung Lawu yang jauh dari pusat kota dan rutenya pun banyak tanjakan. Tapi dengan dukungan Chery yang memiliki teknologi Super Hybrid, atlet-atlet bisa menuju lokasi pelatnas secara rutin dengan nyaman.
"Lokasi TC yang terpencil ini bagian dari perjuangan. Biar bagaimana pun kita harus siap bersakit-sakit dahulu. Untung pakai Chery, jadi nyaman saja," tutup Nanang.
Para tenis meja hanya salah cabor yang diikuti atlet-atlet Indonesia di ajang AYPG 2025. Selain itu, terdapat cabor para archery, para athletics, para badminton, boccia, goalball, para powerlifting, para swimming, dan para taekwondo yang mendapat dukungan serupa dari Chery.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News