Perubahan status ini lantas memicu perdebatan. Terutama soal prestasinya selama menjadi atlet. Sebab, ia menjalani kehidupan di dunia atlet dengan status wanita.
Namun, hal tersebut tak menjadi masalah buat Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali. Ia menilai prestasi Aprilia di dunia olahraga seharusnya tak perlu diperdebatkan. Sebab, menurutnya, Aprilia tidak sadar status kelaminnya adalah pria saat menjadi atlet voli.
"Apapun yang dihasilkan dari posisi dia sebagai atlet perempuan, kita harus terima itu. Kecuali dia sudah jelas-jelas laki-laki, kemudian mengaku perempuan, tapi ini kan tidak," ujar Zainudin pada Rabu (10/3/2021).
"Menurut saya dia sendiri juga nggak sadar berjenis kelamin pria. Kita serahkan (soal medali) kepada NOC," tambahnya.
Kabar bergantinya status Aprilia yang merupakan anggota TNI AD ini disampaikan oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa. Hal tersebut diketahui setelah menjalani sejumlah pemeriksaan.
KSAD Jenderal Andika Perkasa menjelaskan bahwa Sersan Dua (Serda) Aprilia mengalami kelainan pada sistem reproduksi. Kelainan ini biasa dikenal dengan istilah hipospadia.
Pihaknya baru mengetahui kondisi Aprilia setelah menjalani serangkaian pemeriksaan medis di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, pada 3 Februari 2021.
Setelah hasil rekam medis, diketahui hormon testosteron Aprilia lebih tinggi, tak hanya itu di dalam organ dalamnya pun tak ada organ tubuh yang mestinya dimiliki perempuan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News