Acara peluncuran ajang The Race of Rising Stars berlangsung meriah di Plaza Indonesia, Jakarta, Minggu 2 Februari sore WIB. Saat itu, turut hadir Ketua Umum PP PORDASI, para pemangku kepentingan industri pacuan kuda, serta tim SARGA.CO.
Lebih dari sekedar rangkaian event olahraga, “The Race of Rising Stars” adalah sebuah kampanye untuk memperkenalkan kembali kekayaan tradisi, budaya, dan talenta-telenta terbaik Indonesia dalam olahraga pacuan kuda. Co-Founder SARGA.CO, Aseanto Oudang, mengatakan bahwa pacuan kuda telah menjadi warisan budaya Indonesia yang tidak saja unik, tapi juga penuh dengan potensi untuk dikembangkan menjadi bagian dari kebanggaan nasional.
"Melalui “The Race of Rising Stars”, SARGA.CO memiliki komitmen untuk memajukan olahraga pacuan kuda di Indonesia, bukan hanya untuk melestarikan tradisi pacuan kuda, tetapi juga untuk membangkitkan seluruh potensi yang ada dalam industri pacuan kuda, sehingga dapat memberikan manfaat yang besar dan berkelanjutan bagi segenap stakeholders olahraga pacuan kuda di Indonesia," ujar Aseanto Oudang.
“Dengan semangat ini, kami optimistis dapat mewujudkan visi SARGA.CO membangun ekosistem 360° pacuan kuda secara profesional, sekaligus mendorong minat masyarakat terhadap perkembangan olahraga pacuan kuda di Indonesia,” tambahnya.

10 kejuaraan pacuan kuda “The Race of Rising Stars” terdiri dari Grand Nasional Indonesia, Piala Tiga Mahkota Seri I, Piala Raja HB Cup X, Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Pacu Kuda Seri I Indonesia Derby 2025, Kejurnas Pacu Kuda Seri II Piala Ketua Umum PORDASI, Jateng Derby, Paku Alam Cup, dan sejumlah kejuaraan road to Grand Nasional Indonesia.
Baca juga: Pacuan Kuda Takengon, Atraksi Budaya di Tanah Gayo
Kejuaraan-kejuaraan ini akan digelar mulai Februari sampai Desember 2025 di sejumlah kota Indonesia seperti Jakarta, Yogyakarta, Salatiga, serta lokasi-lokasi dengan potensi luar biasa di Pulau Sumatra dan Sulawesi. Setiap kejuaraan ditargetkan melibatkan 180 – 200 kuda, dan secara total diharapkan dapat dihadiri lebih dari 200.000 penonton.
VP Marketing & Operation SARGA.CO, Kevin Jonathan Van Houten, menjelaskan bahwa kolaborasi pihaknya dengan PP PORDASI bakal memberi sentuhan modern dan prestise. Dengan begitu, masyarakat Indonesia bakal mendapat pengalaman baru dalam menikmati olahraga pacuan kuda dengan lebih baik.
"Bahkan, khusus Grand Nasional Indonesia di Jakarta pada Desember 2025 akan terselenggara dengan standar internasional,” kata Kevin Jonathan lebih lanjut.
Selain 10 kejuaraan pacuan kuda, SARGA.CO juga akan menyelenggarakan Sarga Musik Spektakuler sebanyak lima kali di sepanjang 2025. Sarga Musik Spektakuler merupakan event musik dan budaya yang menghadirkan artis serta seniman ternama Indonesia.
“Bukan hanya untuk memeriahkan gelaran pacuan kuda, Sarga Musik Spektakuler kami harapkan dapat menghadirkan berbagai peluang untuk menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar,” papar Kevin Jonathan.
Sebagai sebuah kampanye, ‘The Race of Rising Stars’ juga akan didukung oleh pameran foto dan berbagai program aktivasi untuk meningkatkan awareness dan excitement masyarakat terhadap pacuan kuda. Nantinya, masyarakat dapat menikmati gelaran event baik secara langsung di arena-arena pacuan kuda, maupun melalui online streaming di Metro TV dan Vision+.

Ketum PP PORDASI, Aryo Djojohadikusumo, menyatakan bahwa pihaknya mendukung penuh komitmen SARGA.CO dalam merealisasi kalender event “The Race of Rising Stars”. Menurutnya, rangkaian event tersebut bisa saja mengangkat prestasi berkuda Indonesia ke level internasional.
“Kolaborasi PORDASI dengan mitra strategis yang memiliki visi dan komitmen sangatlah penting untuk membangun ekosistem olahraga berkuda yang lebih profesional dan mampu meningkatkan prestasi Indonesia ke tingkat dunia,” ujar Aryo Djojohadikusumo.
“Kami menyambut baik kesiapan SARGA.CO dalam menggelar beberapa event pacuan kuda di tahun 2025. Kami percaya inisiatif ini dapat mempercepat perkembangan dan kemajuan olahraga berkuda di Indonesia,” tambahnya.
Bukan hanya peningkatan prestasi, event pacuan kuda juga dapat memberi dampak positif bagi perkembangan pariwisata di setiap daerah penyelenggaranya. Menurut Aseanto Oudang, hal itu sudah terbukti lewat sejumlah seri pacuan kuda yang telah bergulir di berbagai kota dunia.
"Untuk itu, kami mengajak semua pihak dapat berkolaborasi untuk membangun pacuan kuda sebagai bagian dari kebanggaan nasional dan olah raga masa depan Indonesia, yang inklusif dan memberikan multiplier effect bagi seluruh masyarakat," tutup Aseanto Oudang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News