Keunikan GTWCE – Endurance Cup di mana babak kualifikasi dan lomba digelar pada hari yang sama, di Monza pada Minggu (1/6), memaksa para pebalap untuk mengurangi potensi kesalahan pada sesi penentuan posisi start. Karena kesalahan yang berakibat fatal, semisal tabrakan yang membuat mobil rusak parah, akan menjadi mimpi buruk mengingat race langsung digelar dalam hitungan jam setelahnya.
Dan itulah paling tidak yang dilakukan oleh Ashley, Sean, dan Darren. Ashley menjadi pebalap pertama di Q1, di mana pebalap Inggris ini mencatat 1:46.675 dan menempatkannya di P6 kelas Bronze Cup. Ashley tampak tidak memaksa untuk memperbaiki catatan waktu begitu mobil dan bannya tidak lagi kompetitif walau waktu masih cukup tersedia.
Setelah itu Sean mengambil jatah di Q2. Dia memperbaiki waktu yang dibuat Ashley, menjadi 1:46.512. Walau posisi di Q2 tetap di P6, namun Sean berhasil menaikkan posisi timnya menjadi P4 secara rata-rata dari gabungan Q1 dan Q2. Rataan waktu Paradine Competition 991 saat itu adalah 1:46.593 alias hanya terpaut 0.2 detik dari rataan waktu tercepat hingga Q2 yang dibuat oleh tim Garage 59.
Pada kesempatan terakhir, Q3, Darren menempuh jalan berbeda dari Ashley dan Sean. Bila kedua pebalap pertama praktis hanya membuat satu flying lap, Darren bahkan sampai empat kali. Dan catatan terbaik yang dibuatnya, 1:47.413, tercipta pada kesempatan terakhir. Walau pada Q3 secara keseluruhan hanya menempati P13 namun itu cukup untuk membuat rataan waktu tim Paradine Competition 991 menjadi 1:46.866 dan start dari P6.
“Semoga saja taktik tim yang sudah kami rancang berjalan dengan baik, di antaranya kami menyimpan pemakaian ban untuk waktu yang tepat saat lomba,” ujar Sean.
Pole position kelas Bronze Cup diraih oleh tim Garage 59 (McLaren) nomor 188, sementara front row dilengkapi oleh tim Winward Racing 81 (Mercedes-AMG). Untuk pole position keseluruhan disabet oleh tim Mercedes-AMG Team GetSpeed 17 dengan mobil yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
