Oleh karena itu, PB FPTI (Federasi Panjat Tebing Indonesia) pesimis meraih prestasi di combine format. Kendati demikian, Kabid Binpres PB FPTI Cally Setiawan tetap memanggil beberapa atlet junior untuk menjadi kader atlet di nomor combine format. Mereka adalah Seto (DI Yogyakarta), Kiromal Katibin (Jawa Tengah), Ndona Nasugian (Jawa Tengah), Widya Fujiyanti (Jawa Barat) dan Dyah Puspita (DI Yogyakarta).
"Kriteria umur di bawah 19 tahun. Tapi ini juga menjadi kendala karena mereka masih harus bersekolah. Saya juga tidak peduli mengenai prestasi, makin muda makin bagus dan tinggi badan yang cukup karena tinggi diperlukan atlet boulder," kata Cally.
Baca: Hari Ini, PB IKASI Umumkan 24 Atlet Anggar untuk Asian Games 2018
Cally menambahkan, meskipun tahun ini atlet-atlet junior tersebut diturunkan dan tidak memperoleh hasil, namun hal ini dianggap investasi bagi nomor combine format Indonesia.
"Untuk asahan mereka, kami setiap tahun memiliki event Asian Championship, 2019 mereka bisa turun. Dan saat Olimpiade enam tahun mendatang, saya berharap mereka bisa turun karena usia itu saat matang-matangnya," jelas Cally kepada Medcom.id.
Tak ingin ketinggalan update berita bola dan olahraga? Follow instagram kami @medcom_olahraga
Video: Kesiapan Wisma Atlet Kemayoran Sudah 99%
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News