Tahun ini bukan hanya menjadi lomba lari biasa. Electric Jakarta Marathon juga dimanfaatkan PLN memperkenalkan eco lifestyle yang mengajak masyarakat lebih bijak menggunakan listrik.
"Dua tahun ini kami jadi sponsor utama. Kami harus announce kelistrikan Indonesia melalui PLN, merubah mindset masyarakat dari hemat listrik sekarang menjadi bijak menggunakan listrik untuk produktivitas. Baik itu rumah tangga, industri, dan lain-lain," ujar Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN, I Made Suprateka, ketika ditemui di Gelora Bung Karno pada Minggu (27/10/2019) pagi.
"Momen ini kita ambil karena saat ini untuk PLN kita sudah punya tenaga yg cukup untuk Indonesia," tambahnya.
Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN, I Made Suprateka. (Foto: Gelino/Medcom.id)

Selain menjadi sarana perkenalan eco lifestyle, Electric Jakarta Marathon juga dijadikan momentum untuk mempromosikan Jakarta sebagai destinasi sport tourism. Ditambah pagi, PLN berniat memperkenalkan parade mobil listrik.
"Jam 3 (sore) nanti PLN mengadakan Jakarta Langit Biru, yaitu parade mobil listrik terbesar. Hal-hal ini kita pacu untuk membawa Jakarta sebagi sport tourism objek. Seperti negara lainnya, Jakarta marathon kita kaitkan dengan kelistrikan," tutur Made.
"Kita melihat rute yg dilalui melalui monumen atau ikon Jakarta. Seperti Tugu Tani, museum dan lainnya, menunjukkan Jakarta sebagai objek wisata untuk dikenal," tambahnya.
Terdapat lima kategori lomba dalam Electric Jakarta Marathon 2019, yakni marathon (42km), half marathon (21km), 10K (10km), 5K (5km) dan maratoonz (sprint anak-anak). Peserta akan melewati beberapa tempat ikonik di Jakarta yang setiap kilometernya tersaji berbagai objek kesenian.
Lomba marathon terbesar di Indonesia ini diikuti oleh 16.500 peserta dari dalam dan luar negeri. Sebanyak 1.421 peserta merupakan pelari asing yang berasal dari 40 negara. Pelari asal Jepang mendominasi dengan 512 peserta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News