Sebelum PON XX, terdapat belasan lapak tradisional yang menjual noken di Merauke. Namun seiring kedatangan kontingen daerah lain, muncul puluhan Penjaja Noken baru di sepanjang pusat cendera mata Merauke.
Pendatang banyak yang tertarik karena noken dijajakan dengan berbagai corak dan warna. Adapun harga yang ditawarkan cukup beragam, tergantung desain dan bahan dasarnya.
Baca: Menpora Puas dengan Penerapan Protokol Kesehatan PON XX
"Ada yang harganya Rp200 ribu, yang lebih mahal dari kulit kayu asli harganya Rp700 ribu," tutur salah satu perajin dan pedagang tas noken, Rolince Jikwa, dalam tayangan Gelora PON Papua di Metro TV, Rabu, 6 Oktober 2021.
Selain noken, tas dari bulu burung kasuari juga menjadi cendera mata favorit. Pasalnya, burung tersebut merupakan burung khas Papua. (Mentari Puspadini)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News