Berdasar data pengumpulan medali SEA Games 2019, kontingen Indonesia sedang mengoleksi 66 emas, 63 perak dan 79. Keinginan presiden Joko Widodo (Jokowi) menyabet 60 emas sudah terlampaui, tapi Vietnam masih di urutan tiga dengan raihan 66 emas, 59 perak dan 79 perunggu.
Sementara itu, untuk posisi puncak tetap dihuni tuan rumah Filipina dengan perolehan 113 emas, 87 perak dan 86 perunggu. Jika dilihat dari selisihya, cukup mustahil untuk mengejar perolehan medali tuan rumah.
"Kita tidak boleh buru-buru euforia karena perjalanan masih panjang. Kita harus fokus kejar lagi supaya signifikan berada di posisi dua," kata Raja Sapta Oktohari di Manila, Minggu (8/12/2019) malam waktu setempat.
"Masih ada waktu beberapa hari ke depan. Kita harus memaksimalkan semua peluang yang ada supaya tetap bertahan di posisi dua," tambah pria yang akrab dipanggil Okto itu.
Kontingen Indonesia tampil luar biasa karena berhasil melampaui semua target SEA Games 2019. Awalnya, komandan kontingen (CdM) Indonesia dan KOI adalah 54 medali emas meski 60 persen atlet yang diberangkatkan junior.
Kemudian di tengah perjalanan, target itu direvisi Menpora Zainudin Amali menjadi 45 medali emas. Salah satu alasannya dikarenakan realistis dengan kondisi atau kekuatan atlet yang dikirim.
Namun saat pelepasan kontingen di Istana Bogor, Presiden Jokowi justru meminta lebih, yakni 60 emas. Tampaknya, motivasi saat pelepasan cukup berpengaruh, sebab perolehan medali sempat seret pada awal penyelenggaraan.
Saat ini, targetnya tinggal mempertahankan posisi dua. Itu pun tidak mustahil terjadi karena masih ada beberapa cabang olahraga unggulan yang belum selesai dimainkan, misalnya
bulu tangkis, e-sports, berbagai cabor bela diri, hingga bola voli dan sepak bola. (ANT)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News