Aktivitas ini biasa dilakukan sebelum atau setelah berolahraga. Sebagian orang bahkan menjadikan stretching sebagai rutinitas sehari-hari.
Tidak hanya membantu mempersiapkan tubuh untuk aktivitas fisik, stretching juga berperan penting dalam pemulihan dan pencegahan cedera. Dengan rutin melakukan stretching, kamu akan merasakan peningkatan performa fisik yang lebih baik.
Melansir dari Halodoc, terdapat beberapa jenis gerakan stretching, dengan teknik dan manfaatnya masing-masing. Berikut ini rinciannya:
1. Static Stretching
Merupakan jenis peregangan yang paling umum, di mana otot akan diregangkan hingga titik maksimal dan dipegang selama 30 detik atau lebih. Kamu bisa meminta bantuan teman atau alat olahraga untuk menambah intensitas peregangan otot.
Baca juga: Usai Olahraga, Hindari 5 Kesalahan Ini |
2. Dynamic Stretching
Berbeda dengan static stretching, dynamic stretching melibatkan gerakan berkelanjutan yang menyerupai pola gerak dalam olahraga. Peregangan ini dilakukan dengan menggerakan tubuh sebanyak 10–12 kali, sambil meningkatkan rentang gerak di setiap pengulangan.
Tujuannya adalah meningkatkan fleksibilitas untuk aktivitas atau jenis olahraga tertentu, misalnya seperti para pelari yang meregangkan dan memanjangkan kaki sebelum berlomba.
3. Ballistic Stretching
Umumnya, ballistic stretching digunakan dalam latihan atletik, sebab jenis ini melibatkan gerakan memantul berulang untuk meregangkan otot. Contohnya seperti atlet bela diri karate, yang melakukan gerakan tendangan tinggi dengan memantulkan kaki ke atas untuk meregangkan otot paha dan pinggul sebelum bertanding.
4. Myofascial Release
Dengan menggunakan roller busa, teknik ini membantu mengurangi ketegangan dan meningkatkan fleksibilitas pada fascia dan otot yang mendasarinya. Teknik ini bisa dilakukan dengan duduk di lantai dengan satu kaki lurus di depan, sementara kaki lainnya ditekuk, kemudian tempatkan foam roller di bawah paha yang ingin diregangkan.
Dengan bertumpu pada tangan, gulung paha secara perlahan dari pangkal paha hingga ke lutut, lakukan gerakan ini selama 30-60 detik.
5. Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF)
Teknik ini melibatkan kombinasi peregangan pasif dan kontraksi otot. Pertama, kamu bisa melakukan peregangan pasif pada otot yang ingin diperkuat selama sekitar 10 detik.
Selanjutnya, lakukan kontraksi isometrik dengan menahan otot tersebut selama 6 detik. Setelah itu, otot relaks dan dilakukan peregangan pasif lagi selama 30 detik, sampai terjadi peningkatan rentang gerak. Teknik ini sangat efektif untuk meningkatkan fleksibilitas dan mengoptimalkan performa otot.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id