Selama satu jam di Centre Court, unggulan kesembilan Norrie mengungguli juara Grand Slam 20 kali itu dan tampak mampu membuat kejutan besar di semifinal turnamen mayor pertamanya.
Penonton tuan rumah bergemuruh ketika Norrie memanfaatkan serangkaian kesalahan Djokovic yang tampak tegang untuk memenangi lima gim berturut-turut dan merebut set pembuka.
Djokovic, yang mengincar gelar Wimbledon keempat berturut-turut dan ketujuh keseluruhan, menemukan ritme dan secara bertahap mengambil inisiatif saat performa Norrie turun.
Sejak saat petenis Serbia itu mematahkan servis Norrie di gim kedelapan set kedua, pertandingan berjalan satu arah.
Norrie berjuang keras pada set keempat saat penonton terdengar riuh lagi, tetapi akhirnya tidak bisa menahan langkah Djokovic untuk mencapai rekor final tunggal putra ke-32 dari 68 ajang Grand Slam yang diikutinya.
Di final, Djokovic akan jumpa petenis Australia Kyrgios, yang menang walkover (WO) di semifinal dari petenis Spanyol Rafa Nadal yang cedera. Djokovic yang berusia 35 tahun menuju gelar Grand Slam ke-21-nya.
Meski begitu, Djokovic harus memulai dengan lebih baik melawan Kyrgios pada hari Minggu saat petenis Australia itu memimpin 2-0 head-to-head mereka.
"Pekerjaannya belum selesai," kata Djokovic.
"Satu hal yang pasti akan ada banyak kembang api emosional dari kami berdua. Saya belum pernah memenangi satu set pun darinya. Semoga kali ini bisa berbeda," ujarnya menambahkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id