Menurut Jeka, persaingan di UFC sangat berat karena level kompetisinya menengah ke atas. Untungnya, Jeka mendapatkan latihan yang lebih baik karena memiliki pelatih yang sesuai dengan disiplin ilmu yang ia jalani.
"Saya senang banget bisa berlatih di MMA Academy San Diego. Pasti banyak ya perbedaan-perbedaan karena kita tahu UFC ini memang event MMA paling bergengsi di dunia dan saya juga mencetak sejarah sebagai atlet pertama dari Indonesia," kata Jeka dalam wawancara eksklusif dengan Medcom.id.
"Perbedaan dari segi lawan yang rata-rata menengah ke atas, jadi persaingan sangat tinggi. Beda dengan di Indonesia yang bisa dibilang persaingannya masih rata semua," jelasnya.
"Sesuai dengan latihan saya di sini dan saya juga berlatih dengan fighter UFC, menurut saya sih (kemampuan) meningkat dari segi ground, stand up fighting, dan cara-cara untuk bermain banyak yang saya pelajari. Lumayan meningkat lah bang," urainya
"Latihan dulu dan sekarang banyak perubahan lah bang ya. Saya dilatih oleh Marc Fiore dan sekarang ada pelatih dari London juga dan beda lagi latihan conditioning," bebernya.
"Ada perubahan karena setiap latihan seperti BJJ (Brazilian Jiu Jitsu), fighting MMA, dan strength and conditioning beda-beda pelatih bang. Beda dengan di Indonesia yang cuma satu pelatih, itu pun kadang ga ada pelatih karena kita ketahui juga di Indonesia ga ada yang siapin, cuma dana sendiri," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id