PB ISSI membuat sistem kualifikasi PON balap sepeda agak berbeda dengan cabang olah raga lain. Provinsi mengumpulkan poin di masing-masing nomor, kemudian akan diakumulasikan dan menjadi bentuk klasemen. Dari peringkat klasemen itulah akan didistribusikan kuota atlet sesuai peringkat.
Pengurus ISSI DKI Jakarta yang dikomandoi Dito Ariotedjo melakukan dua persiapan, yaitu persiapan event dan persiapan tim yang akan bertanding.
"Selama tiga bulan sebelum pelaksanaan Pra PON, tim BMX DKI menjalani pemusatan latihan. Namun terpotong Lebaran, maka efektifnya satu bulan sebelum bertanding tim DKI memasuki fase training camp yang lebih intensif," kata Dito, Senin 8 Juli 2019
DKI Jakarta menurunkan dua atlet laki dan dua perempuan dalam nomor BMX dan diharapkan mendapat minimal dua kuota atlet di nomor BMX. "Untuk persiapan event, kami membentuk panitia pelaksana untuk berkoordinasi dengan PB ISSI," ujar Dito.
Kualifikasi Pra PON BMX diikuti 16 provinsi dan hampir 100 atlet. Walaupun dalam pertandingan final tidak ada atlet DKI yang mencapai podium, namun sistem kualifikasi tetap memberikan poin pada provinsi untuk diakumulasikan dengan hasil kualifikasi nomor Road dan MTB yang akan diselenggarakan di Lubuk Linggau, Sumatera Selatan tanggal 12-20 Juli 2019.
Seperti diketahui, Pengurus ISSI DKI Jakarta dan Sumatera Selatan mengajukan diri menjadi tuan rumah Pra PON dan Kejurnas."Kami berharap saat pelaksanaan PON pun dilangsungkan di DKI. Karena yang kami dengar Papua belum membangun stadion BMX sampai saat ini," kata Dito.
Dito mengucapkan terima kasih kepada Ketum PB ISSI Raja Sapta Oktohari beserta jajaran PB ISSI, Pemprov DKI Jakarta terutama Jajaran Dispora, KONI DKI, dan seluruh pihak yang telah membantu terselenggaranya event ini.
Dito juga mengajak agara semua sarana olah raga warisan Asian Games di Jakarta terus dipergunakan dengan baik demi peningkatan prestasi atlet Indonesia untuk mencapai level dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News