Suasana pertandingan Pelita Jaya vs Satria Muda (dok. IBL)
Suasana pertandingan Pelita Jaya vs Satria Muda (dok. IBL)

IBL 2025

Playoff IBL: Pelita Jaya Hancurkan Satria Muda untuk Perpanjang Napas

Gregorius Gelino • 13 Juli 2025 09:23
Jakarta: Pelita Jaya membayar lunas kekalahan mereka atas Satria Muda Pertamina di Game 1 dengan kemenangan telak 92-58 di Game 2, pada Sabtu malam (12/7), di GMSB, Kuningan, Jakarta. Duel dua raksasa Ibukota di IBL GoPay Semifinals 2025 ini akan berlanjut ke Game 3, karena kedudukan kini sama kuat (1-1) untuk seri best of three. 
 
Apa yang terjadi di Game 2 IBL GoPay Semifinals 2025 sangat mengejutkan, di mana Pelita Jaya tampil sangat agresif di kedua ujung lantai. Tuan rumah bisa unggul 19 angka (43-24) atas Satria Muda di first half, yang berlangsung di GMSB, Kuningan, Jakarta. Satria Muda hanya mencetak sembilan poin di kuarter kedua. 
 
Pelita Jaya kembali ke rumahnya sendiri, setelah tertinggal 0-1 di seri best of three. Mereka memanfaatkan keuntungan tersebut untuk membalikkan keadaan. Belajar dari kekalahan di Game 1, hari Kamis lalu, Pelita Jaya kali ini tampil beda. Mereka memperbaiki field goals, serta mengunci pergerakan pemain-pemain Satria Muda yang menjadi ujung tombak. 

Pelita Jaya membuka laga dengan keunggulan 12-2 dalam waktu lima menit. Memaksa head coach Satria Muda, Youbel Sondakh meminta time out pertamanya. Hasilnya cukup bagus di mana dua three point dari Avan Seputra berhasil menurunkan jarak menjadi tiga poin (13-16) di sisa satu setengah menit. Kuarter pertama ditutup dengan skor 18-15 untuk keunggulan Pelita Jaya. 
 
Bukannya bangkit, justru di kuarter kedua Satria Muda semakin terpuruk. Mereka hanya memasukkan empat tembakan dari 19 percobaan, atau dengan field goals percentage 21,1%. Sementara tuan rumah malah semakin meraja lela. Mereka menambahkan 25 poin untuk membuka jarak hingga 19 angka (43-24) saat turun minum. Semua ini bisa terjadi karena semua pemain andalan Pelita Jaya seperti bangun dari tidurnya. 
 
Secara keseluruhan, field goals Pelita Jaya sangat tinggi dengan 17 dari 36 percobaan sepanjang babak pertama. Sedangkan Satria Muda hanya delapan dari 34 percobaan. Selain field goals bermasalah, Satria Muda juga melakukan 11 turnovers dalam dua kuarter yang sudah terlewati. Interior defense Satria Muda rapuh, terbukti dengan 13 tembakan masuk dari 23 percobaan dilakukan Pelita Jaya. 
 
Shannon Evans II hanya memasukkan satu tembakan dari 10 percobaan, Artem Pustovyi tidak mendapatkan kesempatan melakukan tembakan, ditambah lagi Abraham Damar Grahita yang juga mengalami kesulitan. Semua ini menggambarkan betapa Pelita Jaya menampilkan pertahanan yang berbeda di Game 2 ini. 
 
"Kami ingin memastikan beberapa pemain lawan tidak dalam zona nyamannya. Pertahanan kami paling penting malam ini. Kami akan lebih baik dalam transisi, dan itulah gaya permainan kami," kata Justin Tatum, head coach Pelita Jaya. 
 
Pelita Jaya membuka laga dengan baik. Mereka tampil agresif dalam defense, sehingga tidak memberikan kesempatan kepada pemain-pemain kunci Satria Muda mencetak poin dengan mudah. Di sisi serangan, mereka bisa lebih baik dari Game 1, dan mencetak keunggulan 43-24 di first half. Serangan Pelita Jaya kembali menyala karena Agassi Yeshe Goantara dan K. J. McDaniels kembali tampil seperti yang diharapkan.
 
Selepas jeda, Satria Muda justru semakin terpuruk. Mereka tidak bisa mengatasi pressure defense dari Pelita Jaya. Bahkan di kuarter keempat, Pelita Jaya mencetak margin hingga 37 poin. Pelita Jaya akhirnya membungkam Satria Muda dengan skor akhir 92-58. 
 
Kemenangan dengan jarak 34 poin ini juga jadi margin kemenangan terbesar dalam sejarah IBL Semifinals, sekaligus mengalahkan kemenangan 31 poin Dewa United Banten atas Rans Simba Bogor, hari Kamis lalu (10/7). Ini bukan hanya tentang kemenangan saja, melainkan mengembalikan kepercayaan diri pemain-pemain Pelita Jaya untuk mengejar tiket ke final tahun ini.
 
Lima pemain Pelita Jaya mencetak double digit points, dipimpin oleh Agassi Yeshe Goantara (17 poin), disusul Jerome Anthony Beane Jr. (16 poin), K. J. McDaniels (15 poin), Vincent Rivaldi Kosasih (12 poin), dan Jeffree Withey (10 poin). Agassi membuktikan kelasnya dengan mencetak enam tembakan dari 12 percobaan. IBL Local MVP 2025 tersebut tidak mencetak poin di Game 1. Sedangkan McDaniels sebagai IBL League MVP 2025 juga melengkapi penampilannya malam ini dengan 11 rebound. 
 
"Kami sudah pernah ada di posisi ini tahun lalu (tertinggal 0-1 dari Satria Muda). Sehingga kami tahu caranya bounce back, dan kami tidak akan menyerah dengan situasi seperti itu," kata Agassi Goantara.
 
Pelita Jaya memasukkan 35 tembakan dari 71 percobaan secara keseluruhan. Menghasilkan 48 points in the paint dan 31 fast break points, yang menjadi bukti bahwa transisi Pelita Jaya benar-benar berhasil kali ini. Mereka juga memaksa Satria Muda melakukan 20 turnovers, yang dikonversi menjadi 27 poin oleh Pelita Jaya. Defense yang baik juga menurunkan produktivitas Satria Muda hanya mencetak field goals percentage 29% (20/68). Hanya Artem Pustovyi saya yang bisa mencetak double digit points dengan torehan 11 poin. 
 
Seri Semifinals tahun ini seperti dejavu dari seri Finals tahun lalu. Di mana Pelita Jaya bisa menyeret Satria Muda ke Game 3. Namun dengan situasi seperti ini, kedua tim akan memiliki peluang yang sama untuk mendapatkan tiket Finals. Game 3 akan berlangsung di tempat yang sama, besok malam. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KAH)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan