Berbeda dengan olimpiade, atlet Paralimpiade Tokyo memang membutuhkan perhatian ekstra. Terutama fasilitas kursi roda dan alat bantu lain yang membantu akses bagi kaum disabilitas.
Fasilitas ini menjawab kekhawatiran yang sempat muncul saat kontingen Paralimpiade 2020 bertolak ke Tokyo. Apalagi ajang multievent bagi atlet disabilitas itu masih digelar di masa pandemi covid-19.
"Saya sangat senang dengan fasilitas lengkap yang disediakan oleh tuan rumah," kata Ketua National Paralympic Committee (NPC) Indonesia, Senny Marbun, lewat keterangan resminya, Minggu 22 Agustus 2021.
Selain fasilitas ekstra, kesehatan atlet pun terus dipantau secara berkala. Panitia Paralimpiade Tokyo mewajibkan seluruh atlet dan ofisial mengikuti tes PCR setiap harinya.
"Semua harus ikut tes PCR setiap hari karena itu merupakan syarat yang ditetapkan di sini. Puji Tuhan, hingga hari ini semua tes PCR kontingen Indonesia menunjukan hasil yang negatif," terang Senny.
Saat ini, kontingen Indonesia sedang mempersiapkan diri jelang upacara pembukaan Paralimpiade Tokyo, Selasa 24 Agustus 2021. Persiapan itu pun turut dibantu pihak KBRI Tokyo demi kenyamanan para atlet.
"Kehadiran pegawai KBRI di sini sangat membantu kami dalam banyak hal. Mereka tiap hari hadir di wisma atlet untuk mendampingi kontingen. Karena mereka juga bisa bahasa Jepang, jadi mereka juga sering menjadi penerjemah bagi kami," tutup Senny.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id