ISSI pada Asian Games ini menargetkan empat medali emas. Paling tidak para pebalap Indonesia bisa membungkus dua emas pada pesta olahraga se-Asia itu. Target empat emas itu diharapkan bisa diraih di nomor BMX, Track, Downhill, dan Road Race.
Menurut pria yang akrab disapa Okto ini, selain faktor tuan rumah, ISSI menganggap Indonesia juga memiliki kekuatan sendiri yang dinilainya bisa menggunguli para pesaingnya kelak.
"Kalau kita melihat peta kekuatan? Pertama kami diuntungkan sebagai tuan rumah, dan di ISSI sendiri, kami belum bertanding saja sudah menang," ujar Okto kepada media.
"Sebab kami sudah dibuatkan venue velodrome dan BMX track, downhill track meski belum bertanding. Ini catatan sejarah buat Indonesia, dan terutama buat PB ISSI," terangnya.
Okto menegaskan bagaimana kesiapan pemerintah untuk membuat velodrome di Pulo Mas sedemikan rupa, dan yang pertama bertaraf internasional. Tentunya dengan arena yang telah disediakan ini, ISSI berharap bisa membuat Indonesia tersenyum.
"Dalam sejarah, baru pertama kali kita punya velodrome bertaraf internasional yang bisa menggelar World Cup atau World Championships. Bangunan itu dibangun dengan biaya Rp700 miliar sebagai persiapan Asian Games," lanjut Okto.Baca juga: Sepak Takraw, Indonesia Waspadai Thailand di Semua Nomor
"Kami juga baru pertama kali punya trek BMX sesuai standar internasional. Selama ini enggak ada. Di Indonesia belum ada satupun track BMX standar Internasional, baru kali ini kita punya. Dan kita juga punya track baru untuk downhill di Subang. Jadi, kami belum mulai saja sudah menang. Dalam arti, keuntungan beradaptasi dengan arena," tutupnya.
Tak ingin ketinggalan update berita bola dan olahraga? Follow instagram kami @medcom_olahraga
Video: Bhayangkara FC vs Persija Jadi Laga Pembuka Liga 1 2018
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id