Puluhan bendera negara peserta Asian Games 2018 menyambut di jalan masuk gang. Diikuti lukisan maskot Asian Games, Kaka, Bhin bhin dan Atung.
Melangkah lebih jauh, mural sejumlah atlet Indonesia mewarnai deretan tembok setinggi empat meter. Seperti atlet bulutangkis Indonesia Susi Susanti, petenis Yayuk Basuki. Kemudian pebasket terbaik Asia di tahun 1967 Liem Tjien Siong serta atlet tinju Pino Bahari.


Tak ketinggalan lukisan atlet di masa kini, Lalu Mohammad Zohri yang baru saja memenangkan kejuaraan dunia nomor lari 100 meter di Finlandia. Seluruh lukisan dilengkapi dengan keterangan nama dan prestasi atlet.
Lukisan para atlet dengan beragam ekspresi seolah mampu menggelorakan semangat siapapun yang melihatnya. Sejalan dengan tema yang diusung pada Asian Games kali ini, 'Energy of Asia'.
“Kami beri tempat ini julukan Kampung Asian Games. Sebagai wujud penghargaan para seniman mural di Kota Solo terhadap olah raga di Indonesia,” ungkap koordinator pembuatan mural Kampung Asian Games Irul Hidayat, Jumat, 27 Juli 2018.
Para seniman juga menambahkan lukisan sejumlah tokoh seperti Presiden Jokowi yang mengenakan sarung tinju. Tak ketinggalan mural Menpora Imam Nahrawi dan Wali Kota Surakarta FX. Hadi Rudyatmo.

Tepat di sebelah mereka tertulis ‘Ayo Olahraga, Rakyat Sehat, Negara Kuat, Indonesia Hebat’. Irul bilang, hal tersebut menjadi simbol bahwa olah raga bisa digemari dan didukung oleh semua kalangan.
Dibuat Selama Sebulan
Ya, tahun ini Indonesia kembali menjadi tuan rumah gelaran Asian Games XVIII. Setelah sebelumnya pada tahun 1962, Indonesia juga mendapatkan kesempatan yang sama.
Kemeriahan menyambut ajang olahraga terbesar di Asia tersebut juga dirayakan oleh masyarakat di kota asal Presiden, Jokowi. Sejumlah komunitas seni lukis dan masyarakat bahu-membahu menyulap gang kampung biasa menjadi Kampung Asian Games.
Irul mengemukakan, butuh waktu kurang lebih satu bulan untuk mengerjakan puluhan mural di tembok sepanjang 200 meter. “Kurang lebih dilukis oleh sekitar 14 orang pelukis mural, dan dibantu masyarakat sekitar,” katanya.
Tak semudah membalikkan telapak tangan, butuh proses untuk menghasilkan mural berkualitas. Irul dan kawan-kawan harus melakukan diskusi mendalam terutama mengenai kondisi olahraga Indonesia.

Mereka melakukan riset agar mural yang dihasilkan tidak hanya menghibur namun juga mengedukasi. “Kita juga mencari data atlet-atlet, belajar dahulu. Sebab mural kan seni rupa publik. Tidak boleh asal,” papar dia.
Menariknya, para seniman mural di Kota Solo berjanji akan melukis wajah atlet Indonesia peraih emas pertama di ajang Asian Games 2018 nanti. Hal tersebut dilakukan sebagai penghargaan dan motivasi pada para atlet untuk mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia.
Tak ingin ketinggalan update berita bola dan olahraga? Follow instagram kami @medcom_olahraga
Video: Richard Sambera Bawa Obor Asian Games Berenang di Raja Ampat
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News