Kegiatan pekan HUT TMII itu akan dilaksanakan pada 15 hingga 22 April 2018. Ada berbagai rangkaian kegiatan, di antaranya penetapan TMII sebagai wahana pembelajaran pemuda di mana kepeloporan dan semangat pemuda akan ditonjolkan. Juga akan digelar Pawai Budaya Nusantara yang melibatkan 1.500 hingga 2.000 pelaku seni. Pun ada pertunjukan seni pencak silat kolosal yang diikuti 35 perguruan dengan menampilkan atribut khas masing-masing dan sebagai momen menyambut pesta olahraga Asian Games.
"Pak Menteri, HUT TMII tahun ini ingin menetapkan TMII sebagai wahana pembelajaran pemuda dan dikemas spektakuler dengan penampilan seni pencak silat kolosal sekaligus menyambut Asian Games, kami mohon Bapak dapat hadir dan membuka," ucap Maulana kepada Menpora, dalam keterangan tertulis, Kamis, 15 Oktober 2018.
Mendengarkan apa yang disampaikan jajaran Direksi TMII, Menpora menaruh perhatian serius tentang pencak silat. Pencak silat sebagai produk asli Indonesia harus masif didorong menjadi ikon Indonesia. Kampanye dan promosi tentang pencak silat tidak boleh kalah dengan upaya negara-negara lain yang mempromosikan olahraganya untuk terus berkembang menjadi industri.
"Terima kasih atas rencana HUT TMII yang akan menampilkan pencak silat kolosal. Pencak silat harus dikampanyekan terus. Indonesia negeri silat, sehingga semua orang akan sadar jika melihat silat itu dari Indonesia. Kita juga harus mampu seperti negara-negara lain yang gencar mempromosikan martial art, intinya berangkat dari budaya menuju industri olahraga," kata Imam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News