Tim estafet putri Indonesia punya modal bagus menjelang turnamen Singapura Open 2018. Sebab, mereka baru saja menyabet emas nomor 4x100 meter pada test event Asian Games 2018.
Tim estafet putri Indonesia tetap tampil di nomor 4x100 meter di Singapura. Namun bedanya, mereka tidak diperkuat oleh Jeany Nuraini yang sedang sibuk dengan persiapan Ujian Nasional (UN). Nantinya, Jeany akan diganti oleh Ulfa Silpiana.
Klik: Dua Musim Lagi, Rossi Pensiun dari MotoGP
Tim estafet putri Indonesia menjadi yang tercepat di ajang test event Asian Games 2018 setelah mengukuhkan waktu 46,42 detik. Namun menurut Agus Ngamel selaku pelatih atletik putri Indonesia, torehan tersebut masih belum maksimal.
Dalam test event yang terselenggara pada 14 Februari itu, Indonesia merupakan satu-satunya tim yang turun di nomor estafet putri 4x100 meter. Mereka tidak memiliki lawan tanding dan kesulitan mengukur kemampuan.
"Tadinya kami harap test event bisa membuka kesempatan untuk membaca peta kekuatan lawan. Apalagi, tim ini baru terbentuk pada Oktober lalu," kata Agus.
"Kami sudah tidak pernah mengirimkan skuat estafet putri sejak SEA Games 2013," tambahnya.
Klik: Timnas Panjat Tebing tak Terbebani Latihan Bersama Tiongkok
Demi menambah kekuatan tim estafet putri, Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) sempat mendatang sepasang sprinter pada Oktober tahun lalu. Keduanya adalah Lusiana Satriani dan Yuliana.
Agus menekankan, tim estafet putri Indonesia harus mencatatkan waktu paling lambat 45 detik ketika tampil di Singapura Open 2018. Itu perlu dilakukan karena persaingan nomor estafet putri sangat ketat di level Asia.
Agar target itu tercapai, lanjut Agus, para sprinter yang diturunkan harus berlari di bawah catatan waktu 12 detik. Dengan begitu, Indonesia diyakini baru bisa memberikan perlawanan.
"Peta persaingan estafet putri di Asia sangat ketat. Bahkan, Tiongkok saja sudah meraih catatan waktu 42. Sementara itu, rekor nasional kita hanya 45 detik," pungkas Agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News