Shofiyah bersama tim memperoleh gelar juara Kata dalam kategori beregu. Ajang tingkat internasional ini sendiri diselenggarakan oleh Shotokan Karate-Do International Federation (SKIF).
Mahasiswi jurusan program studi manajemen ini mengaku prestasi itu diraih berkat kerja kerasnya berlatih selama 8 hingga 10 jam setiap harinya. Selama tiga bulan, dia berlatih dengan menggelar training center.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Kunci kemenangan saya dan tim, yakni pantang menyerah dalam berlatih. Latihan kami anggap sebagai pertandingan sesungguhnya," katanya kepada Medcom.id, Rabu 6 Februari 2019.
Baca juga: Keunggulan Kevin/Marcus di Mata Susy Susanti
Shofiyah bersama kawan satu timnya dari Indonesia berhasil menyisihkan 25 negara lainnya. Termasuk, Jepang yang merupakan negara asal cabang olahraga karate itu.
"Belanda, Jepang dan tentu saja tuan rumah Italia jadi lawan terberat," ungkapnya
Hanya saja, tim Indonesia kurang beruntung di kategori perorangan. Sebab, diakuinya gerakan Kata diperagakan dengan tempo terlampau lambat. Juga terdapat kesalahfahaman informasi dengan pihak panitia.

Shofiyah Nur Yustina (Istimewa)
“Meskipun tidak menang di kategori perorangan, yang terpenting saya berusaha semaksimal mungkin. Saya akan mencoba lagi di lain kesempatan,” ungkapnya.
Dalam waktu dekat, Shofiyah bakal berlaga di Solo dalam ajang kejuaraan karate se Asia Tenggara, 8-10 Maret 2019. Selanjutnya ada ajang Kejuaraan Nasional (Kejurnas) di Jakarta pada 25 Maret 2019.
Video: Wacana E-sport Masuk Kurikulum Perlu Kajian Matang