Kabar bergantinya status Aprilia yang merupakan anggota TNI AD ini disampaikan oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa. Hal tersebut diketahui setelah menjalani sejumlah pemeriksaan.
KSAD Jenderal Andika Perkasa menjelaskan bahwa Sersan Dua (Serda) Aprilia mengalami kelainan pada sistem reproduksi. Kelainan ini biasa dikenal dengan istilah hipospadia.
Kepastian gender ini setidaknya bisa membuat Aprilia bernapas lega. Sebab, ia kerap mendapat tekanan ketika saat masih berstatus kelamin wanita. Terutama saat ia masih berkecimpung di dunia voli.
Selama menjadi atlet voli, Aprilia dinyatakan sebagai atlet putri. Ia pun banyak diserang dengan pertanyaan soal identitas gendernya. Sebab, ia memiliki postur tubuh kekar layaknya pria.
Namun, hal itu tak membuat Aprilia patah semangat. Ia justru menjalani kariernya dengan cemerlang. Sejumlah prestasi pun berhasil didapatnya selama sembilan tahun berkarier sebagai pemain voli profesional (2011--2020).
Tahun 2015 menjadi momen pertama Aprilia meraih gelar. Saat itu, ia sukses membawa Jakarta Elektrik PLN meraih gelar Proliga 2015.
Tak hanya meraih gelar. Aprilia juga sukses menerima penghargaan pemain voli putri terbaik di kompetisi tersebut.
Kemudian, Aprilia terus menuai prestasi bersama Jakarta Elektrik PLN. Ia mampu menambah dua gelar Proliga secara beruntun.
Prestasi kembali didapat Aprilia ketika bergabung dengan PGN Popsivo Polwan pada 2019. Pada musim itu, ia sukses meraih gelar Proliga dan penghargaan pemain terbaik.
Sejumlah prestasi juga didapat Aprilia bersama timnas putri Indonesia. Aprilia sukses meraih medali perak SEA Games 2017 dan dua medali perunggu SEA Games pada 2013 dan 2015.
Pada 2020, Aprilia akhirnya mengumumkan pensiun sebagai pemain voli. Setelah itu, ia memutuskan untuk bergabung menjadi anggota TNI AD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News