Kejuaraan ini berlangsung, dari 17 hingga 23 Juni 2025, dan diikuti oleh 830 atlet dari 24 negara dan 3 regensi Asia - Oceania. Asian Fencing Championships 2025 juga merupakan bagian dari jalur resmi pengumpulan poin menuju Olimpiade Los Angeles 2028, sesuai dengan kalender Federasi Anggar Internasional (FIE) dan Fencing Confederation of Asia (FCA). Acara pembukaan Asian Fencing Championships 2025 berlangsung megah dan penuh semangat, dihadiri oleh tokoh-tokoh penting dunia olahraga.
“Kesuksesan penyelenggaraan Asian Fencing Championships 2025 ini merupakan bukti nyata bahwa kolaborasi lintas sektor mampu melahirkan pencapaian luar biasa. Kami mempersiapkan aspek kenegaraan dengan maksimal termasuk tempat acara sesuai standar federasi anggar Asia dan federasi anggar dunia, arena pertandingan dengan spesifikasi internasional, sistem skoring elektronik, dan akreditasi digital, media center, fasilitas liputan real time, protokol kesehatan keamanan, serta akomodasi transportasi, menjadikan kejuaraan ini bukan hanya ajang kompetisi tapi kebersamaan dan berkesan dengan menyambut berbagai negara dengan keramahan Bali dan berbagai pihak instansi dan lembaga, serta sponsor serta rekan kerja yang bersinergi untuk mewujudkan acara hari ini.” Ujar, Masyhudi,
Ketua Penyelenggara Asian Fencing Championships 2025. Indonesia dan Bali Siap Menjadi Arena Prestasi Asia Presiden Fencing Confederation of Asia (FCA), Mr. H. H. Engr. Sheikh Salem Bin Sultan Al Qasimi, memberikan apresiasi, “Saya sangat bangga dan bahagia melihat acara pembukaan ini. Membuktikan Pengurus Anggar Indonesia mampu melaksanakan event besar. Apalagi Bali merupakan tempat yang sangat bagus dengan multi culture, geografis dan hospitality yang bagus,” kata Salem.
Dia juga memuji kepemimpinan Amir Yanto sebagai Ketua Umum PB Ikasi. Menurut Salem anggar merupakan cabang olahraga yang membutuhkan kerja sama yang baik. Dari apa yang dilaksanakan PB Ikasi menunjukkan kemampuan kepemimpinan menciptakan kerja sama dan harmoni. Bahkan secara khusus Salem memberikan ucapan terima kasih dengan Bahasa Bali yang fasih. “Matur suksme,” katanya di akhir sambutannya yang langsung disambut tepuk tangan hadirin.
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (PB IKASI), Dr. H. Amir Yanto, SH., MM., MH, menyampaikan harapannya, "Acara ini menjadi wujud nyata dari olahraga bisa berdampingan dengan pariwisata. Melalui kejuaraan ini PB Ikasi bertekad bukan saja membangkitkan prestasi olahraga anggar Indonesia namun juga ikut mendukung program sport tourism yang dicanangkan pemerintah.”, ujar Ketua Umum PB IKASI, Dr. H. Amir Yanto, SH., MM., MH.
Amir Yanto menambahkan ia merasa bangga bisa menggelar kejuaraan ini di Bali yang memiliki pemandangan indah dan elok, kehidupan yang harmonis penuh kebersamaan. Ini sesuai dengan visi dan misi PB Ikasi dalam membangun sumber daya manusia yang tangguh melalui olahraga anggar. Namun dia mengingatkan, menciptakan atlet berprestasi bukan pekerjaan semalam. Membutuhkan kerja keras dan berkesinambungan dengan dukungan yang yang luar biasa pula Dengan ini membuktikan olahraga dapat memperkuat hubungan internasional antarbangsa. Apalagi dalam kondisi global saat ini yang dihiasi gejolak di beberapa kawasan.
Sementara itu Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) atau Presiden NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari dalam sambutannya memberikan harapannya “Kali ini Pak Amir Yanto kembali mencatat sejarah di Bali dengan menggelar turnamen internasional terbesar di Asia Pasifik. Keberhasilan penyelenggaraan Kejuaraan Anggar Asia ini, pembuktian yang bagus bahwa Indonesia mampu menyelenggarakan event besar internasional. Karena itu, Okto berharap FCA dan FIE bisa memberikan kepercayaan untuk menggelar event-event internasional lainnya, dengan bahasa olahraga kita bisa menyelesaikan permasalahan dengan penuh kedamaian. Marilah terus kita gelorakan bahasa olahraga dalam pergaulan internasional.” tegasnya.
Selain itu, dalam acara pembukaan juga digelar penyerahan medali kepada sejumlah atlet dari berbagai negara yang telah berhasil melaju ke babak final Olimpiade berdasarkan ranking dan performa terbaru dalam kategori foil individu putri dan sabre individu putra.
Sebagai tuan rumah, Indonesia menurunkan 25 atlet terbaik yang telah menjalani serangkaian latihan intensif, termasuk uji tanding (sparring partner) dengan lawan-lawan dari luar negeri. Persiapan ini tidak hanya membentuk ketahanan fisik dan strategi, tetapi juga membangun kepercayaan diri untuk tampil di ajang sebesar Asian Fencing Championships 2025. Diharapkan, para atlet mampu menunjukkan performa terbaik mereka dan meraih pengalaman internasional yang bernilai tinggi sebagai bekal menuju ajang-ajang besar berikutnya.
Pemerintah bersama PB IKASI mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk turut hadir, mendukung, dan merasakan langsung semangat kompetisi internasional dalam Asian Fencing Championships 2025. Kehadiran publik bukan hanya sebagai penonton, tetapi sebagai wujud nyata dukungan terhadap perjuangan para atlet Indonesia di pentas Asia. Kejuaraan ini terbuka untuk umum dan gratis untuk disaksikan. Selain menyuguhkan pertandingan anggar kelas dunia, pengunjung juga akan disambut dengan bazaar UMKM, pertunjukan tarian dan musik tradisional, dan berbagai atraksi budaya yang menggambarkan kekayaan khas Indonesia. Mari bersama-sama kita tunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya siap berprestasi, tetapi juga menjadi tuan rumah yang hangat, meriah, dan membanggakan di mata dunia.
Sebagai bentuk apresiasi, panitia juga menyediakan satu unit sepeda listrik setiap harinya bagi penonton yang berhasil menebak pemenang pertandingan hari tersebut. Jangan lewatkan kesempatan seru ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id