Deputi Bidang Pengembangan Industri Olahraga Kemenpora, Raden Isnanta, menyebut forum ini menjadi momentum penting untuk memetakan potensi dan tantangan industri olahraga di tingkat daerah.
"Melalui kesempatan ini, kami ingin menggali lebih dalam potensi industri olahraga di Yogyakarta, apa saja yang sudah berjalan, aspek apa yang masih perlu ditingkatkan, serta bagaimana arah pengembangannya ke depan," ujar Isnanta.
Ia juga menekankan perlunya perspektif luas, mulai dari olahraga masyarakat, olahraga prestasi, wisata olahraga, hingga pengembangan olahraga sebagai industri. "Kami juga ingin mengetahui sejauh mana anak-anak muda telah dilibatkan dalam proses pengembangan industri olahraga di daerah ini," tambah pria asal Kulon Progo itu.
Forum ini menghadirkan diskusi panel bersama pelaku industri olahraga. Yogyakarta dipilih sebagai tuan rumah karena dinilai memiliki potensi besar dalam pengembangan ekonomi kreatif dan olahraga berbasis komunitas.
Sejumlah tokoh turut memberikan pandangan, termasuk Wakil Ketua Bidang Kadin Yogyakarta, Arif Effendi, yang menilai sektor wisata olahraga perlu dipromosikan lebih maksimal agar dapat menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.
"Tinggal sekarang penggeraknya di bawah minta dipermudah, seperti perijinan dan ada support khusus anggaran dengan fokus wisata olahraga," tuturnya.
Tokoh olahraga DIY sekaligus Ketua PBVSI Yogyakarta, Baskara Aji, menambahkan bahwa kalender event olahraga perlu dioptimalkan, termasuk dengan menggelar acara pada malam hari untuk memecah konsentrasi wisatawan di Malioboro.
"Lari sudah ada, event lain juga banyak. Tapi yang perlu dicoba, ialah membuat eventnya pada malam hari, EO-nya sudah ada. Sehingga kalau malam bisa memecah beban Malioboro, keramaian bisa tersebar ke lokasi event digelar," tutur Baskara.
Ia juga mendorong adanya expo khusus untuk mempromosikan produk alat dan pakaian olahraga asal Yogyakarta. "Kalendernya ini perlu dibuat, jadi untuk 2026, promosinya sudah dari sekarang, sehingga maksimal yang ikut serta, mereka sambil olahraga bisa liburan juga di sini," tambahnya.
Sementara itu, penggerak olahraga arung jeram sekaligus produsen alat olahraga ekstrem, Mul Hendra, menilai potensi alam dan ketersediaan peralatan di Yogyakarta menjadi modal besar untuk menggerakkan industri olahraga, baik melalui wisata, event profesional, maupun penjualan produk.
"Alam dan ketersediaan peralatan di Yogyakarta cukup baik. Jika didorong dengan program yang maksimal, kami yakin industrinya akan makin berputar," ujar pemilik merek BiawakElcamino itu.
Selain Raden Isnanta, forum ini juga dihadiri perwakilan Kadin, tokoh olahraga, pejabat Pemda DIY, hingga komunitas olahraga. Kemenpora berharap forum ini menghasilkan sinergi lintas sektor dalam memperkuat kontribusi industri olahraga bagi pembangunan nasional serta mempersiapkan Indonesia menghadapi ASEAN Sports Day 2025.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id