Ujah mempersembahkan perak Olimpiade Tokyo untuk Britania ketika tampil bersama Zharnel Hughes, Richard Kilty, dan Nethaneel Mitchell-Blake. Saat itu, mereka semua bertanding di nomor estafet 4x100m putra.
AIU menyatakan, sampel Ujah di Olimpiade Tokyo menunjukkan adanya zat terlarang jenis ostarine dan S-23. Zat tersebut diklasifikasi sebagai obat jenis baru yang memiliki efek serupa dengan steroid anabolik.
Ujah sejatinya masih memiliki kesempatan untuk banding dengan uji sampel B. Namun jika tetap terbukti positif, artinya Britania Raya bakal kehilangan satu medali perak di Olimpiade Tokyo.
Dengan begitu, Kanada yang sebelumnya berada di posisi ketiga akan naik peringkat. Demikian pula dengan Tiongkok yang berpotensi kebagian perunggu.
Selain Ujah, terdapat tiga atlet lain yang juga masuk daftar doping, yakni pelari asal Bahrain Sadik Mikhou, atlet tolak peluru Georgia Benik Abramyan, dan sprinter Kenya Mark Otieno Odhiambo.
"AIU sekarang menunggu kesimpulan dari proses ITA terhadap para atlet di atas, yang akan menentukan apakah pelanggaran aturan anti-doping telah dilakukan dan konsekuensi apa (jika ada) yang harus dikenakan sehubungan dengan Olimpiade," demikian pernyataan AIU. (ANT)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News