"Di satu sisi, kami tidak eksekusi game-plan dengan baik. Dalam situasi tertekan, kami tidak bisa keluar dari tekanan," jelasnya. "Intinya Satria Muda main lebih bagus, defense-offense mereka lebih baik. Mereka lebih mau menang di pertandingan ini. Mereka sangat agresif sekali dalam offensive rebound."
Pelita Jaya terjebak dalam skema zone-defense yang dipakai oleh Satria Muda. Ketika serangan tidak bisa berjalan baik, ternyata berpengaruh dalam defense. Satria Muda unggul rebound dengan perbandingan 46-36. Tim tuan rumah juga berhasil merebut 18 offensive rebound, yang membuktikan lemahnya pertahanan Pelita Jaya di bawah ring.
Sementara untuk strategi offense, Pelita Jaya tidak bisa melakukan fast-break. Hal ini disebabkan karena transisi Satria Muda berjalan lancar.
"Seperti yang kami bilang, mereka pakai zone-defense. Kalau ball movement tidak lancar, mereka akan fast-break. Kalau kita tidak defense bagus, kami tidak bisa fast-break. Padahal salah satu cara untuk pecahkan zone adalah fast-break, kalau tidak bisa maka kami harus pindahkan bola dengan cepat," imbuhnya.
Untuk pertandingan berikutnya, Coach Ahang (sapaan akrab Johannis Winar), ingin agar mereka bisa memulai dengan menurunkan offensive rebound Satria Muda. Selanjutnya, mereka harus cepat untuk menyerang pertahanan lawan, agar lawan tidak punya kesempatan untuk bertahan.
"Offensive rebound harus bisa kami kontrol. Defense kami juga harus bagus, lalu fast break. Kalau tidak bisa, ball movement harus lebih cepat," kata Coach Ahang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id