Eko sejatinya sempat tertinggal dari para lifter negara-negara tetangga seperti John Febuar Mangurohan Ceniza dari Filipina dan Teraapat Chomchuen dari Thailand. Sebab, lifter asal Lampung yang telah mengantongi empat medali Olimpiade itu tidak berhasil melakukan dua angkatan di snatch dan hanya mampu mengangkat 133 kg pada upaya pertamanya.
Tapi pada angkatan clean and jerk, Eko mencatatkan rekor baru 170 kg, dan teriakan bahagia darinya pun tak terbendung. Saat itu, ua mengalahkan upaya dari Ceniza dan Chomchuen yang masing-masing mengangkat beban 169 kg dan 165 kg.
"Gambling-nya adalah kalau enggak kena (170 kg), maka saya akan dapat perunggu. Jadi, mau apa pun risikonya, saya ambil," kata Eko seusai upacara pengalungan medali seperti dilansir Antara.
Pencapaian Eko hari ini membuatnya telah mengoleksi enam emas dari ajang SEA Games, dan semakin membuktikan bahwa dirinya masih mendominasi cabor angkat besi di kawasan Asia Tenggara.
Ia tak menampik bahwa capaian-capaian emas sebelumnya menjadi tantangan tersendiri untuk melakoni pertandingan. Namun dengan pikiran positif, ia mampu bangkit demi mengharumkan nama bangsa dan negara.
"Itu juga karena sudah ada beban juga, karena sebelumnya emas, emas, emas. Sehingga, saya masih ingin membuktikan," tutur Eko.
Sementara itu, tim angkat besi Indonesia artinya sudah menyumbangkan satu medali emas dan dua medali perunggu pada hari ini.
Kedua medali perunggu itu berasal dari dua lifter muda Muhammad Husni (55 kg putra) dan Luluk Diana Triwijayana (49 kg putri). (ANT)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News