Suasana perayaan Hari Sumpah Pemuda 2024. (Foto: Istimewa)
Suasana perayaan Hari Sumpah Pemuda 2024. (Foto: Istimewa)

HSP 2024 Diharapkan jadi Momentum untuk Memperkuat Sinergi dan Kolaborasi

Kautsar Halim • 28 Oktober 2024 20:24
Jakarta: Puncak peringatan Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke-96 tahun 2024 menjadi momentum untuk bertransformasi secara cepat dari skor Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) yang relatif di titik tengah. Sehingga, harus maju secara cepat dan bersama.
 
Hal tersebut diungkapkan Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora, Raden Isnanta, jelang acara puncak HSP ke-96 tahun 2024 yang mengusung tema besar "Maju Bersama Indonesia Raya".
 
Terlebih menurutnya, koordinasi strategis lintas sektor penyelenggaraan pelayanan kepemudaan sudah tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Republik Indonesia nomor 43 tahun 2022. 

"Agar benar-benar Perpres koordinasi lintas sektor yang sudah dikeluarkan oleh Presiden menjadi dipacu lewat momentum HSP kali ini, dipacu untuk sinergi dan kolaborasi, lantaran mengurus pemuda tidak bisa sendiri, harus banyak Kementerian/Lembaga yang terlibat di dalamnya," ucap Isnanta dalam keterangan resminya, Senin (28/10/2024).
 
"Sebab, pemuda itu maju di segala bidang. Ada yang maju lewat bidang ekonomi, bidang sosial, bidang pendidikan, keolahragaan dan lain-lain," tambahnya.
 
"Di 28 Kementerian/Lembaga yang ada di Perpres harus bersinergi. Maka, kata kunci dari tema HSP kali ini adalah bersama. Jadi, untuk maju bersama," lanjut Isnanta.
 
Isnanta berharap, sinergi dan kolaborasi dalam HSP kali ini bukan sekadar wacana. Sebab, arahan untuk merealisasinya sudah tertuang dalam Perpres dan memang banyak komponen yang terlibat.
 
"Jadi yang selama ini orang bahasakan, kadang ada benarnya. Koordinasi-sinergi itu sering diucapkan, namun sulit dilaksanakan. Oleh karena itu, kami harus tekan ulang berkali-kali," tutur Isnanta. 
 
"Perpres sudah ada, namun jika dipertajam dalam momentum hari paling besar dalam kepemudaan yang bernama HSP, semoga ini menjadi perhatian semua stakeholder, karena semua komponen terlibat," tambahnya.
 
Pria asal Kulon Progo itu juga mengatakan jika kepedulian untuk membangun sinergitas lahir pada tahun lalu. Sehingga, saat ini saatnya untuk melakukan aksi atau bukan lagi menata apa programnya, bagaimana model koordinasinya, seperti apa konsepnya, di mana itu semua sudah tersosialisasikan pada tahun lalu. 
 
"Sekarang saatnya bekerja, berbuat melakukan sinergi dan berkoordinasi untuk pemuda lewat kerja bersama untuk Indonesia Raya," ucap Isnanta
 
Selain itu, Raden Isnanta juga menyarankan agar HSP kali ini tidak hanya dirayakan secara seremonial saja. Sebab, harus ada langkah konkret selanjutnya pasca peringatan HSP.
 
"Kebiasan seremonial itu memang harus kami kawal dan memastikan itu tidak terjadi lagi, karena konten-konten acara harus edukatif, menggiring meskipun itu juga menghibur. Tematik itu hartus dikawal sampai menjadi kebijakan yang dikeluarkan," ungkap Isnanta.
 
"Kita lihat saja ke depannya kebijakan apa yang akan dikeluarkan, seperti halnya Hari Olahraga Nasional, muncul istilah Sports Industry, Sports Tourism, Sports Science, sehingga itu menjadi sebuah policy yang menjadi inspirasi perguruan tinggi dan pembinaan dengan memanfaatkan tiga pilar itu," tambahnya.
 
"Kemudian Haornas, berikutnya muncul Desain Besar Olahraga Nasional (DBON). Sebab, di situ ada arah kebijakan Presiden yang menggema adalah rombak total ekosistem pembinaan olahraga. Sehingga kita tunggu apa yang menjadi policy dari HSP kali ini. Tapi dari sisi tema, saya pikir sudah terbaca, bahwa arahnya adalah membangun kebersamaan untuk berbuat," tutup Isnanta.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KAH)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan