Racing Sun sebagai penyelenggara menyebut kalau persiapan ajang penutup tahun yang didukung sirkuit Sentul dan AMM ini sangat mepet. "Tapi balap ini tetap harus ada dan berjalan. Untuk menjadi bahan evaluasi dan perbaikan-perbaikan yang ada di tahun-tahun mendatang," jelas Sunny TS sebagai penyelenggara.
Ajang Pertamina 6 Hours Endurance ini diikuti oleh 9 mobil dari beberapa tim balap. Seperti REA Racing Sun, BJB Delta Garage Racing Team, RHB, Delima Motorsport, Rizqy Motorsport dan lainnya. Adapun mobil-mobil yang ikut serta antara lain mobil Honda City Hatchback dan Honda Brio.

(Honda Brio jadi andalan peserta balap enduro)
Meski bertajuk balap ketahanan yang berlomba selama 6 jam, namun setiap pembalap tetap tampil maksimal sejak start. Seperti Rio SB dari tim Rizqy Motorsport selalu menempel ketat Avan Abdullah yang merupakan andalan tim BJB Delta Garage Racing Team. Demikian juga dengan Syaukat Takuma dari REA Racing Sun yang terus mendekat ke Demas Agil dari tim RHB.
Seiring perjalanan lomba, jarak mulai tercipta antarpembalap. Terlihat tidak ada lagi yang menempel satu sama lain. Meski demikian tidak mengurangi keseruan ketika balap.
Beruntung cuaca saat balap sangat baik dan ideal. Mendung tipis dan tidak terlalu panas membuat pembalap tidak mudah kelelahan. Terbukti beberapa pembalap utama memilih untuk balap selama sekitar 50-55 menit awal untuk kemudian diganti dengan rekan pembalap lainnya. Dalam balap ini, satu mobil boleh diisi oleh 2-4 pembalap. Saling bergantian dengan maksimal waktu setiap pembalap 1 jam.
"Saya awal menghabiskan waktu 55 menit. Di balap ini saya tidak terlalu memaksakan mobil, menjaga supaya bisa berganti dengan pembalap lain untuk mencapai finish. Banyak belajar juga dari balap ini, yakni sabar. Awal-awal lap saya masih bawa mobil seperti balap biasa, namun akhirnya saya bersabar dan mencoba memperbaiki gaya balap. Ternyata dengan sabar itu waktu justu lebih cepat satu detik,” ucap Herdy dari tim Rizqy Motorsport yang menggunakan Honda City Hatchback.
Senada dengan Herdy, pembalap nasional lainnya Rio SB juga mengapresiasi terselenggaranya balap ketahanan ini. "Balap ini memang harus berjalan untuk menjadi evaluasi ke depannya. Berharap tahun-tahun depan bisa diikuti lebih banyak peserta lagi sehingga balapnya menjadi lebih seru," jelas Rio SB juga dari tim Rizqy Motorsport.
Lebih lanjut, Sunny TS menjelaskan bahwa hal terpenting dari edisi perdana ini adalah pembelajaran di semua aspek sehingga semua kekurangan bisa diperbaiki pada ajang yang sama tahun depan.
"Terpenting adalah ini merupakan pembelajaran untuk semuanya, saya sebagai penyelenggara, pembalap dan juga tim. Enggak kalah penting, event ini zero accident. Walau saya akui, event ini masih banyak kurangnya. Kedepan kita akan benahi," terang Sunny TS yang juga pernah balap enduro tahun 1991 di Ancol.
Baca juga: Moreno Kunci Gelar Juara Porsche Sprint Challenge Indonesia 2024 |
Terbagi dua kelas
Pertamina 6 Hours Endurance dibagi dalam 2 kelas yang dipertandingkan antara lain kelas 1.200 cc dan 1.500 cc. Keluar sebagai pemenang di kelas 1.200 cc Pertamina 6 Hours Endurance ini yakni pasangan Irvan Fauzie dan Ferrari Nemanza Ar Rahman dari tim Delima Motorsport.
"Kita sangat senang dengan balapan ini. Balapnya sangat fun dan menegangkan. Full strategi dan setiap anggota tim ikut tegang. Saya sendiri banyak belajar dari balap ini. Di sini, mesin kencang belum tentu menang," ungkap Irvan Fauzie.

Sementara itu, untuk kelas 1.500 dikuasai Avan Abdullah, Umar Abdullah, H. Dypo F dan Rafa Dypo dari tim BJB Delta Garage Racing Team dengan kendaraan Honda City Hatchback.
"Ini jadi suatu pencapaian yang sangat baik untuk kita. Strategi dari tim berjalan sangat sempurna. Sejak awal walaupun kita di depan, tapi tetap jaga kemampuan. Enggak full kencang sejak awal, karena ini balapan panjang. Putaran mesin saat perpindahan gigi juga kita atur untuk menjaga sampai finish. Demikian juga untuk ban supaya tidak cepat habis,” jelas Avan Abdullah.
Rekam jejak balap ketahanan di Indonesia
Gelaran Pertamina 6 Hours Endurance juga mengobati rindu pembalap nasional untuk menjajal balap ketahanan. Pasalnya, balapan ketahanan sudah lama vakum di Indonesia.
Balap ketahanan sempat digelar di sirkuit Ancol pada 1991. Kemudian pada 1994 di Sirkuit Sentul, juga 2001 untuk Timor one make race. Terakhir pada 2008 di sirkuit Sentul dengan 100 putaran. Kemudian Pertamina 6 Hours Endurance di penghujung tahun 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News