Ortisan mengaku, pertandingan kali ini cukup berbahaya bagi tim ruan rumah Papua. Menurutnya Aceh merupakan tim yang kuat dan memiliki organisasi permainan yang bagus, sehingga Papua harus berhati hati, meskipun bermain dihadapan pendukungnya sendiri.
"Saya kira di final, tim tuan rumah harus berhati hati, begitu juga tim Aceh. Karena final ini bermain di depan publik masyarakat Papua, trauma di tahun 1993 itu jangan diingat, itu bahaya bagi Aceh," ungkap Ortisan Solossa usai menonton pertandingan Jatim lawan Aceh.
Ia menegaskan, pelatih Papua harus bisa melihat peta kekuatan tim Aceh, karena tim Aceh ditangani oleh pelatih Fachri Husaini yang berpengalaman dan pintar. Permainannya juga cukup rapi dan terorganisir dengan baik, terbukti Jatim harus takluk dari Aceh.
"Pelatih Aceh cukup berkelas dan sudah sering membuat tim menjadi juara. Untuk itu, Eduard Ivak Dalam harus pandai menyiapkan taktik dan strategi untuk menghadapi tim Aceh," ucapnya.
Pertemuan kontra Aceh vs Papua menjadi laga ulangan final PON 1993 Jakarta, yang berakhir dengan kemenangan tim Papua.(RRI)
Video: Kericuhan di Arena Gulat Diduga Dipicu Protes Pelatih
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News