Kisah haru ini dimulai ketika Biles memilih untuk mundur dari final kompetisi senam Olimpiade Tokyo 2020 karena alasan gangguan psikologis yang dialaminya. Hal ini diakui Biles dalam konferensi persnya, Selasa, 27 Juli 2021.
"Kadang-kadang, wajar untuk keluar dari sebuah kompetisi besar. Untuk fokus pada diri sendiri terlebih dahulu. Karena itu justru menunjukkan seberapa kuat kalian daripada berjuang melewatinya," kata Biles.
Biles memang tidak secara langsung menceritakan penyebab dari gangguan mentalnya. Namun, ucapan dari sesama atlet senam AS Andrea Oris mengisyaratkan bahwa trauma pelecehan seksual yang dialami Biles menjadi salah satu faktor pengunduran dirinya.
"Kita berbicara tentang gadis yang sama yang dilecehkan oleh dokter timnya sepanjang masa kanak-kanak dan remajanya, memenangi gelar kejuaraan dunia, melalui satu tahun pelatihan ekstra melalui pandemi, hingga menambahkan begitu banyak kesulitan pada rutinitasnya," tulis Oris pada akun Instagramnya, Rabu, 28 Juli 2021 lalu.
Baca: Simone Biles Ingatkan Para Atlet Moto Usang 'Men Sana in Corpore Sano'
Tangkapan layar dari unggahan Oris pun disebar akun @TheBatMarino di Twitter. Dan di hari yang sama, Biles me-retweet postingan tersebut. Hal ini seakan-akan menunjukkan bahwa dia setuju dengan setiap kata dari rekannya.

Pada 2018, Biles mengungkapkan bahwa dia adalah salah satu dari lebih dari 100 pesenam wanita yang dilecehkan secara seksual oleh mantan dokter senam AS Larry Nassar. Nassar kini melalui hukuman 60 tahun penjaranya atas tuduhan pornografi anak.
"Sangat sulit untuk menghidupkan kembali pengalaman ini dan semakin menghancurkan hati saya untuk berpikir bahwa ketika saya bekerja menuju impian saya untuk bersaing di Tokyo 2020, saya harus terus kembali ke fasilitas pelatihan yang sama di mana saya dilecehkan,” kata Biles melalui cuitan Twitter saat itu.
Keputusan Biles diapresiasi berbagai kalangan. Salah satunya Presiden Universitas Barnard New York dan Ilmuwan Kognitif, Sian L Beilock.
"Saya memuji fakta bahwa Biles dapat memastikan bahwa dia tidak dalam keadaan pikiran yang baik dan mundur. Itu sulit untuk dilakukan. Meski ada begitu banyak tekanan untuk melanjutkan, dia dapat menemukan kekuatan untuk mengatakan, 'Tidak, ini tidak benar'," kata dia kepada New York Times, Kamis, 29 Juli 2021. (Mentari Puspadini)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id