Gatot mengungkapkan bahwa pengurus cabang olahraga dan gugus tugas covid-19 harus melakukan koordinasi untuk melakukan tes PCR sehari sebelum bertanding. Selain itu, harus ada protokol pembatasan penonton.
"Bukan maksud pemerintah menghalangi, tapi semua itu dikembalikan ke masing-masing cabor. Sepak bola itu PSSI yang menentukan kapan itu akan digulirkan kembali," kata Gatot dalam diskusi di kanal YouTube BNPB Indonesia.
"Silahkan menjalankan liga, tapi ada persyaratan. Sepak bola itu kan potensi body contact tinggi, karena itu sehari sebelumnya harus dilakukan (tes) PCR," tambahnya.
"Kedua, harus ada ketertiban dari penonton. Rupanya PSSI sudah selangkah lebih maju dan tidak akan ada penonton. Jangan sampai di dalam stadion tidak ada penonton, tapi di luar mengantre," bebernya.
"Dan yang terakhir jangan sampai ketika mereka sudah aman dan akan bertanding, ternyata ada satu (atlet) yang terindikasi positif, entah itu ODP atau PDP. Gugus tugas setempat kemudian menganulir," lanjutnya.
"Poinnya adalah harus ada koordinasi yang rapih antara cabang olahraga dan gugus tugas penanganan covid-19 setempat," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News